Temui Jokowi, Pemuda Muhammadiyah Minta Ahok Dinonaktifkan

Ameidyo Daud Nasution
20 Februari 2017, 17:55
Jokowi Kunjungan Kerja ke Pekalongan
ANTARA FOTO/Setpres-Laily Rachev
Presiden Joko Widodo berjalan menuju pesawat kepresidenan untuk melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Minggu (8/1). Salah satu agenda kunjungan kerja Presiden Joko Widodo yakni menghadiri acara Peringatan Maulid

(Baca juga:  Hitungan KPU Hampir Rampung: Ahok 43 Persen, Anies 40 Persen)

Hal lain yang juga dibahas adalah masalah korupsi serta terorisme. Dahnil mengatakan Pemuda Muhammadiyah menyampaikan hasil riset soal praktik rente jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan potensi sebesar Rp 44 triliun. Hal tersebut disambut Jokowi bahwa saat ini pemerintah serius melawan korupsi ataupun pungutan liar (pungli).

Terakhir adalah terorisme, di mana Pemuda Muhammadiyah menilai bahwa pendekatan dalam pemberantasan terorisme hendaknya tidak mengedepankan kekerasan. Pemerintah juga dinilai perlu memberikan pendampingan dan membantu ekonomi keluarga para terduga teroris yang tewas dalam proses penangkapan.

"Pak Jokowi juga sampaikan akan beri pendampingan termasuk kepada keluarga Siyono yang di Klaten," katanya. Siyono merupakan terduga teroris yang tewas dalam proses penangkapan oleh Densus 88 pada Maret 2016 lalu.

(Baca juga:  Gandeng Facebook dan Google, Pemerintah Ajak Masyarakat Tangkal Hoax)

Sedangkan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya tidak bisa memaksakan apakah MA akan membuat fatwa hukum terkait Ahok atau tidak. Dirinya hanya menjelaskan Ahok karena adanya tafsir berbeda oleh para praktisi hukum antara dakwaan dengan Undang - Undang Pemda. "Wajar saja kalau ada beda pendapat," katanya.

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...