BPK Minta Pertamina Setor Keuntungan Solar Subsidi Rp 3,1 T ke Negara

Miftah Ardhian
2 Juni 2016, 15:46
solar
Arief Kamaludin | Katadata

Sumber Katadata yang merupakan salah satu pelaku usaha distribusi BBM mengatakan, pihaknya menjual solar nonsubsidi dengan harga yang lebih rendah dari harga solar bersubsidi yang dijual Pertamina. Ini sudah terjadi saat pemerintah menurunkan harga solar pertama kali pada 2015. “Bagaimana mereka tidak untung besar,” ujarnya.

Anggota VII BPK Achsanul Qosasi mengatakan berdasarkan aturan dan ketentuannya, pemerintah memberikan subsidi tetap untuk solar sebesar Rp 1.000 per liter. Namun, ada waktu-waktu tertentu pada tahun lalu, pemerintah memberikan subsidi lebih rendah dari yang seharusnya. Ini terjadi karena adanya tren penurunan harga minyak dunia yang terjadi sepanjang tahun lalu.

Dia mengakui bahwa kelebihan pendapatan ini telah dilaporkan Pertamina dalam laporan keuangannya. Namun, BPK mempertanyakan kejelasan mengenai status dana tersebut. BPK ingin kelebihan pendapatan dari hasil penjualan solar ini dihitung sebagai penerimaan negara. (Baca: Harga Minyak Anjlok, Laba Pertamina Tergerus Rp 409 Miliar)

Meskipun menemukan adanya kejanggalan dalam laporan keuangan Pertamina, Achsanul mengaku, BPK tidak memiliki kewenangan untuk menentukan status dana tersebut. “Tinggal nanti badan usaha ini (Pertamina) berdiskusi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM),” ujarnya.

Ada dua opsi yang bisa dilakukan, apakah dana ini akan dikompensasikan untuk subsidi tahun depan atau Pertamina mengembalikan dana tersebut kepada negara. Achsanul mengisyaratkan bahwa Pertamina sudah membicarakan hal ini dengan pemerintah. Kemungkinan opsi yang akan diambil adalah menggunakan dana tersebut sebagai kompensasi subsidi tahun berikutnya. (Baca: Pertamina Setor Dividen 35 Persen dari Laba Bersih 2015)

Halaman:
Reporter: Muchamad Nafi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...