Harga Gas Kilang Tangguh Berpotensi Turun

Arnold Sirait
17 Maret 2016, 10:42
Tangguh LNG
Arief Kamaludin|KATADATA
(Arief Kamaludin | KATADATA)

Pengembangan kawasan industri di Teluk Bintuni, Papua, sebenarnya bisa menjawab permasalahan proyek Kilang Tangguh. Saat ini, kawasan industri tersebut masih sangat membutuhkan gas. Alokasi gas yang dibutuhkan untuk pabrik pupuk dalam pengembangan kawasan industri Teluk Bintuni pada tahap awal mencapai 180 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Untuk tahap II akan dibangun industri petrokimia yang membutuhkan pasokan gas sebanyak 200 mmscfd.

(Baca: Kawasan Industri Teluk Bintuni Terganjal Pasokan Gas Tangguh)

Total pasokan gas yang dibutuhkan di kawasan industri tersebut mencapai 380 mmscfd. Sedangkan produksi gas dari setiap Kilang Tangguh sekitar 600 mmscfd. Artinya, untuk kawasan industri Teluk Bintuni saja, sudah bisa menyerap 63 persen produksi satu train Kilang Tangguh. Jumlahnya lebih besar dari keinginan pemerintah untuk mengalokasikan 40 persen gas hasil produksi Kilang Tangguh untuk pasar domestik.

(Baca: Pemerintah Janjikan Penyelesaian Train 3 Tangguh Sebelum Juni 2016)

Walau membutuhkan pasokan gas, kawasan industri Teluk Bintuni saat ini masih menunggu perhitungan harga jual yang dibuat oleh BP Berau. Saat ini, BP Berau melakukan proses sertifikasi data cadangan gas yang ditargetkan rampung April mendatang. Setelah itu, BP Berau akan segera menentukan harga gas untuk industri.

Menanggapi hal tersebut, Agus mengatakan pemerintah tidak akan memaksa jika memang pasar di dalam negeri tidak bisa menyerap alokasi gas tersebut. Mengacu kontrak bagi hasil, mengatur jatah migas untuk kontraktor dari suatu wilayah kerja migas. Jatah tersebut tidak harus dijual ke dalam negeri. “Kalau memang domestik tidak ada yang bisa menyerap, tidak bisa dipaksa beli,” ujarnya, seusai menghadiri acara diskusi tentang gas di Jakarta, Rabu (16/3).

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...