Kimia Farma Distribusikan 13 juta Obat Klorokuin untuk Pasien Covid-19

Image title
21 April 2020, 16:33
kimia farma, kaef, klorokuin, virus corona, pandemi corona, covid-19
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/pras.
Petugas menunjukkan obat klorokuin yang akan diserahkan kepada RSPI Sulianti Saroso di Jakarta, Sabtu (21/3/2020). Kimia Farma telah memproduksi 13 juta obat klorokuin untuk pasien Covid-19.

Lebih lanjut Verdi mengatakan perusahaan tengah mengembangkan obat remdesivir, favipiravir, klorokuin, hydroxchloroquine, dan lopinavor untuk kebutuhan pasien terinfeksi corona. Namun, Kimia Farma membutuhkan dukungan dari berbagi pemangku kepentingan. 

Dari sisi hilir, pengembangan obat-obatan tersebut membutuhkan kepastian tingkat komponen dalam negeri (TKDN), perlindungan pasar domestik, dan fasilitas pasar global. Di sisi hulu atau investasi, perusahaan membutuhkan area khusus industri farmasi agar bisa mengembangkan riset yang berdaya saing tinggi. 

Di sisi lain, pengembangan obat-obatan membutuhkan insentif pajak, baik pajak sektoral dan khusus. Apalagi, menurut Verdy, 90 persen bahan baku obat Kimia Farma diimpor dari berbagai negara. Namun, dengan pengembangan obat-obatan, ketergantungan impor bahan baku pada 2023 akan berkurang 25,8%. 

Di sisi lain, Direktur Utama PT Indofarma Arief Pramuhanto menjelaskan pihaknya sudah bisa memproduksi dan mendistribusikan obat untuk menangani Covid-19. Salah satu obat yang diproduksi perusahaan yaitu oseltamivir.

Obat oseltamivir merupakan obat antiviral yang digunakan untuk pasien positif corona. Selain Indofarma, Biofarma telah memproduksi dan mendistribusikan oseltamivir capsule 75 miligram sebanyak 1,45 juta tablet.

(Baca: Perusahaan BUMN Siap Pasok Obat Covid-19 dan Produksi Ventilator)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...