Pemerintah AS Ingatkan Potensi Bahaya Gelombang Kedua Virus Corona

Ameidyo Daud Nasution
22 April 2020, 14:11
amerika serikat, virus corona, gelombang dua corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Bryan R Smith/nz/cf
Pemandangan sepi Lexington Avenue di Spanish Harlem, Kota New York, Amerika Serikat, Rabu (15/4/2020). AS peringatkan bahaya gelombang dua virus corona Covid-19 musim dingin mendatang.

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan kasus baru ini didominasi klaster asrama pekerja migran. Padahal otoritas setempat sebelumnya telah berhasil menahan penyebaran Covid-19 dengan kebijakan bernama ‘Pemutus Arus’.

“Banyaknya kasus di asrama (pekerja migran) adalah masalah serius,” kata Lee hari Selasa (21/4) dikutip dari Channel News Asia.

Tiongkok juga mulai mengantisipasi munculnya gelombang selanjutnya dari Covid-19 dengan mengawasi kota-kota di perbatasan dengan Rusia.  Beberapa kota di wilayah Timur Laut seperti Harbin dan Suifenhe bahkan sedang memasuki masa karantina selama 28 hari.

Beberapa penelitian juga memperingatkan kemungkinan munculnya gelombang dua Covid-19. Salah satunya Epidemiolog dari Universitas Hong Kong, Kathy Leung PhD dan beberapa koleganya yang menyarankan pemerintah global mempertimbangkan lagi relaksasi yang akan diberlakukan dalam waktu dekat.

Sedangkan Profesor Justin Lessler dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health dalam komentarnya di The Washington Post mengatakan adanya kemungkinan berulangnya pandemi ini di tengah masyarakat yang rentan secara patogen.

“Namun gelombang epidemi yang berulang (akan) mengurangi kerentanan dan kekuatan infeksi,” kata Lessler merujuk pada potensi adanya kekebalan di masyarakat.

(Baca: Ledakan Kasus Corona, Singapura Perpanjang Lockdown Hingga 1 Juni)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...