Harga Minyak Rendah, SKK Migas Kaji Ulang Jadwal Produksi Blok Masela
Di sisi lain, pihaknya bersama Inpex terus berusaha mencari pembeli gas potensial Blok Masela. Itu lantaran banyak calon pembeli yang tak langsung sepakat menyerap gas dari blok tersebut karena harga komoditas anjlok.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan kejatuhan harga komoditas kontraktor migas ragu melanjutkan proyeknya di Indonesia. Salah satunya Inpex Corporation di Blok Masela.
"Harga LNG anjlok hingga US$ 2 per MMBTU, saat ini harganya US$ 2,2 per MMBTU. Hal itu yang membuat ketakutan para project owner seperti Abadi Masela untuk mengeksekusi proyek ke depan," ujar Dwi dalam diskusi virtual pada Kamis (2/7).
Meski begitu, Dwi optimistis kondisi industri hulu migas akan lebih baik ke depannya. Dia bahkan memproyeksi harga LNG akan kembali naik pada Desember 2020.
Berdasarkan catatan SKK Migas, proyek Abadi Blok Masela pada tahun ini telah masuk ke tahap aktivitas persetujuan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL). Hingga April 2020, prosesnya telah mencapai 45,33% dari target 47,96% pada bulan tersebut.
(Baca: SKK Migas Minta Pengembangan Blok Migas Tetap Efisien Saat Normal Baru)