Kapasitas Rumah Sakit Hampir Penuh, Dokter Dukung PSBB Jakarta

Image title
Oleh Ekarina
12 September 2020, 15:23
Covid-19, Pandemi Corona. Covid-19,Rumah Sakit, DKI Jakarta.
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wsj.
Seorang tenaga kesehatan dengan pakaian pelindung diri lengkap berpose sebelum memberikan makanan kepada pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Bandung, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). Kementerian Kesehatan menyebut anggaran untuk insentif tenaga kesehatan yang menangani pasien COVID-19 mencapai Rp1,9 triliun baik di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan institusi kesehatan pusat.

Penunjukkan ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No. HK 01.07/MENKES/169/2020 dan Keputusan Gubernur No. 494 Tahun 2020.

Dengan aturan tersebut, jumlah rumah sakit rujukan penanggulangan Covid-19 bertambah menjadi 59 unit.  Daftar tersebut merinci nama rumah sakit beserta alamatnya yang terdapat di lima Kota Administrasi DKI Jakarta.

116 Dokter Meninggal

Kenaikan jumlah kasus corona yang terus-menerus juga membawa derita bagi petugas medis. Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia mengatakan kenaikan positif rate pasien Covid-19 dikhawatirkan tak sebanding dengan jumlah tenaga medis dan tenaga kesehatan.

Oleh karena  itu dia mendorong pentingnyaproteksi dan keamanan tenaga kersehatan dan dokter.  Ada sebuah survei menunjukkan, 83% tenaga kesehatan burn out dan kelelahan. Hal ini mempengaruhi ke ketahanan kinerja.

Akibatnya, risiko terpapar semakin tinggi dan risiko sakit bahkan kematina bisa jadi tinggi. 

"Perjalanan ini masih panjang, tidak tahu selesai sampai kapan. Sementara tenaga medis dan kesehatan masih diperlukan," katanya. 

Pihaknya mencatat, hingga hari ini sudah ada 116 orang dokter meninggal dunia akibat Covid-19. Dari angka tersebut, jumlah terbanyak ada di Jawa Timur sekitar 29 orang, Medan 21 orang, Jakarta dan daerah lainya.

"Ini menjadi perhatian kita.  Dari semua itu, lebih dari 50% atau 55 orang  merupakan dokter umum dan sisanya spesialis," ujar dia.

Namun dia mengakui penularan corona pada tenaga medis tak hanya terjadi pada saat menangani pasien positif. Penurunan bisa terjadi di lingkungan sekitar rumah sakit, yang memang belum banyak didesain sebagai tempat mengisolasi pasien Covid-19.

"Sehingga risiko penularan  di faskes itu akan sangat tinggi. Perlu ruang yang tidak terlalu ber-AC, memiliki ventilasi, hexos dan perlu ada zonasi di ruang UGD pasien Covid dan yang non," ujarnya. 

Pasien positif Covid-19 bertambah 3.737 orang per 11 September 2020. Total Kasus mencapai 210.940 dengan 150.217 pasien dinyatakan sembuh dan 8.544 orang meninggal dunia.

Sementara itu, pemerintah mencatat orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 95.501 dan pasien dalam pengawasan sebanyak 0 orang. Kasus tertinggi Covid-19 tersebar di DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Detailnya, ada dalam databoks berikut ini:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...