Selain Toba Pulp, APRIL Diduga Permak Data Ekspor Pulp ke Tiongkok

Image title
3 November 2020, 15:07
Sukanto Tanoto, APRIL, ekspor
Katadata
Ilustrasi pabrik pengolahan pulp di Sumatera Utara. Perusahaan pengolah pulp yakni Asia Pacific Resources International Holdings (APRIL Group) distuding melakukan permak data ekspor pulp larut.

Sebagai perbandingan, harga pulp larut dari Indonesia di Tiongkok rata-rata US$ 881 per ton pada 2016, US$ 894 per ton tahun 2017, dan US$ 928 per ton tahun 2018. tersebut, satu dari perusahaan diindikasikan menerima selisih US$ 396 per ton pada 2016, US$ 366/ton pada 2017, dan US$ 305 tiap ton pada 2018.

Data pengapalan dagang mengindikasikan ekspor pulp kertas ke Tiongkok oleh anak usaha APRIL Grup, yaitu PT RAPP dan PT Indiguna Primatama, sepanjang 2016–2018 dikirim kepada rekanan di Makau, Malaysia, dan Singapura.

Sedangkan perusahaan yang menerima ekspor adalah AP Enterprises (Macao Commercial Offshore) Limited; Alkira Trading (Macao Commercial Offshore) Limited; APRIL Far East (Malaysia) Sdn Bhd; and APRIL International Enterprise Pte Ltd. Perusahaan ini mengklasifikasi komoditas yang dicatat sebagai pulp kertas menjadi pulp larut.

Adapun selisih yang didapatkan perusahaan-perusahaan tersebut senilai sekitar US$ 396 per ton tahun 2016, US$ 366 per ton pada 2017, dan US$ 305 per ton tahun 2018.

Jika menyesuaikan biaya pengangkutan dan asumsi komisi pemasaran 2% serta freight on board (FOB) ekspor pulp larut dari RI ke Tiongkok, dugaan nilai tambal sulam data perdagangan mencapai US$ 242 juta atau setara Rp 3,3 triliun.

Manager Natural Resource Governance Transparency International Indonesia Ferdian Yazid mengatakan, Dirjen Pajak perlu melakukan audit kepada dua perusahaan pulp tersebut. "Ini untuk memastikan apakah penghasilan kena pajaknya sudah dilaporkan jujur dan akurat," ujar Ferdian dalam konferensi pers hari ini.

Bantahan APRIL soal Dugaan Permak Data Perdagangan

Adapun Director Corporate Affairs APRIL Agung Laksamana mengatakan beda jenis komoditas ini terkait Acacia Eucalyptus (AE) Pulp yang mereka kembangkan. Dia juga menjanjikan akan ada penjelasan menyeluruh terkait jenis bubur kertas ini.  

“Kami sedang membuat kronologisnya karena ada sejarahnya terkait Acacia Eucalyptus (AE) pulp ini,” kata Agung kepada Katadata.co.id, Selasa (3/11).

Agung dalam emailnya kepada beberapa LSM pada Desember 2018 sempat menjelaskan bahwa APRIL sedang mengembangkan AE Pulp yang merupakan modifikasi kertas kraft. Dia menjelaskan RAPP bekerja sama dengan Sateri agar jenis pulp ini bisa dipakai sebagai viscose staple untuk industri serat tekstil. Sateri lalu mencampur AE dengan dissolving woods untuk mencapai kualitas yang diinginkan.

Lantaran AE ini masih proses uji coba, maka mereka masih menggunakan kode ekspor 4703.290000 alias bleached hardwood kraft wood (BHKP). Setelah dua tahun pengujian, Sateri lalu memastikan bahwa AE memiliki kualitas sama bahkan bisa menjadi substitusi dissolving woods.

“Setelah itu RAPP bisa mengekspor ke Sateri dengan HS Code 4702.000000 (pulp larut),” kata Agung dikutip dalam laporan tersebut.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...