Upaya Daerah Entaskan Kemiskinan Akibat Pandemi Covid-19

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
3 November 2020, 17:41
Pjs. Wali Kota Gunung Sitoli, Abdul Haris Lubis memaparkan materi dalam acara webinar Katadata Regional Summit 2020, Selasa (3/11/2020).
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Pjs. Wali Kota Gunung Sitoli, Abdul Haris Lubis memaparkan materi dalam acara webinar Katadata Regional Summit 2020, Selasa (3/11/2020).

“Pandemi Covid-19 cukup mempengaruhi perekonomian masyarakat Kota Gunungsitoli. Pasalnya, sejak Maret diterapkan protokol kesehatan di sektor ekonomi sehingga terjadi kelesuan kinerja pelaku usaha,” ujarnya.

Lebih jauh dikemukakan Abdul bahwa selain omset penjualan turun, daya beli masyarakat ikut melemah. Belum lagi aktivitas ekonomi di sektor transportasi yang turut lesu, ditambah pelemahan kinerja bidang pariwisata.

Guna meminimalisir dampak sosial ekonomi yang ada, khususnya peningkatan pengangguran, Pemkot Gunungsitoli meneruskan pembangunan dengan metode pendanaan 30 : 70. Artinya, 30 persen menggunakan anggaran APBD 2020, sisanya 70 persen didanai oleh APBD 2021.

Pada sisi lain, ada Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur yang menempuh strategi berbeda dalam upaya mengantisipasi kemiskinan akibat pandemi Covid-19. Pemkab menggandeng sejumlah pihak, seperti pengusaha, akademisi, komunitas, bahkan media untuk memuluskan upaya percepatan dan perluasan distribusi bantuan sosial.

“Strategi kami ada gerakan sosial kemasyarakatan khusus untuk mempercepat dan memperluas jangkauan warga miskin dalam program penanggulangan kemiskinan. Ini melibatkan sampai ke tingkat pemerintah desa dan berbagai pihak lain,” ujar Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar Rachmat.

Gerakan khusus percepatan penanggulangan kemiskinan di Bondowoso tersebut ditempuh dengan empat strategi, yaitu penguatan kelembagaan, penguatan satu data, membuka layanan pengaduan masyarakat miskin, serta menjalin kemitraan dengan berbagai pihak. Sumber anggaran berasal dari APBN, APBD, APBDesa, maupun dana nonpemerintah.

Adapun, Staf Ahli Kemensos Bidang Teknologi Kesejahteraan Sosial, Andi Z.A. Dulung menyebutkan, di tingkat pusat, pemerintah mengucurkan social safety net penanganan Covid-19 senilai Rp203,9 triliun. Ini mencakup Program Keluarga Harapan, Program Sembako, Subsidi Beras, Bansos Tunai, Kartu Prakerja, Listrik Gratis maupun diskon untuk sebagian kalangan, serta insentif perumahan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...