Jaminan Kerahasiaan Data Penerima Vaksin Covid-19 dari Erick Thohir

Image title
24 November 2020, 20:07
vaksin virus corona, erick thohir, bumn, covid-19, virus corona, pandemi corona, pandemi, jakarta, gerakan 3m
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (tengah) saat meninjau fasilitas produksi vaksin COVID-19 di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Erick menjamin kerahasiaan data penerima Covid-19.

Selain itu, kehadiran teknologi pun diharapkan bisa menghindari kesalahan. Sehingga kualitas vaksin meingkat.

Direktur Digital Business Telkom Fajrin Rasyid mengatakan sistem informasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dibangun dengan mengintegrasikan data dari berbagai sumber, mulai dari kementerian, lembaga, dan juga operator telekomunikasi. Tujuannya untuk validasi calon penerima vaksin.

Fajrin mengatakan, pihaknya dalam proses membangun dashboard filtering untuk menentukan daerah prioritas dan penduduk prioritas penerima vaksinasi. Selain itu, dashboard tersebut berfungsi untuk penyesuaian data ketersediaan vaksin, perencanaan distribusi, dan sasaran vaksinasi.

"Kami juga tengah membangun aplikasi pendaftaran, baik lewat aplikasi, SMS, dan tools untuk verifikasi di lapangan oleh Babinsa dan Babinkamtibmas," kata Fajrin.

Sistem informasi yang sedang dibangun itu juga rencananya bisa digunakan untuk memonitor produksi, pengiriman vaksin, jumlah vaksin, dan mencocokkan kebutuhan vaksin di seluruh Indonesia. Nantinya, sistem itu bisa digunakan untuk memberikan laporan hasil vaksinasi sebagai kontrol harian masyarakat yang telah divaksin serta efek sampingnya.

Di sisi lain, para pakar kesehatan terus-menerus mengampanyekan vaksinasi kepada masyarakat luas. Pasalnya, imunisasi masih menjadi cara paling ampuh dalam mencegah penyebaran penyakit menular dan berbahaya seperti Covid-19.

Dokter Spesialis Anak, dr. Endah Citraresmi, Sp.A (K), dari Yayasan Orang Tua Peduli mengatakan vaksinasi akan membuat seseorang memiliki kekebalan tubuh sehingga tidak perlu melalui fase sakit saat diserang virus atau bakteri tertentu. Hal itu tentu berbeda dengan kekebalan alami tubuh yang muncul setelah seseorang diserang penyakit.

Pada kondisi tersebut, perlu ada fase sakit dulu sampai akhirnya sembuh dan kebal. Dengan kondisi tersebut, Endah menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi tidak benar mengenai vaksin.

Vaksin yang sudah beredar psti dijamin keamanannya. Pasalnya, proses produksi vaksin telah melalui tahapan-tahapan yang sesuai prosedur keamanan. Dimulai dari pra uji klinik pada hewan, dilanjutkan dengan tiga tahap uji klinik pada manusia, hingga akhirnya mendapat izin penggunaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Saat vaksin beredar di masyarakat, BPOM dan Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) tetap dan terus memantau vaksin tersebut. Pada intinya, tidak ada pemerintah manapun yang mau mengorbankan warga negaranya.

Semua negara baik negara maju maupun negara berkembang membuat vaksin. "Sebenarnya negara sudah menjamin keamanan vaksin, bahkan negara tetap aktif memantau keamanan vaksin untuk melindungi warga negaranya," kata Endah.

Meski begitu, masyarakat tetap harus menjalankan protokol kesehatan jika vaksin virus corona sudah tersedia. Dengan begitu, masyarakat memiliki perlindungan ganda dari Covid-19. Adapun protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan terdiri dari menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak. 

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...