Kolaborasi Bottom Up Guna Memacu Produktivitas Hortikultura

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Riset dan Publikasi
30 November 2020, 16:21
Cabai
Arief Kamaludin | Katadata

“Dari bawah ke atas, dan sekarang pelaksanaannya di bawah Kemenko Perekonomian. Ini berawal dari cerita sukses pertanian yang di Bandung Barat. Yang membuat sukses karena ada kerja sama. Sementara yang di Garut bahkan melibatkan petani milenial,” kata Karen.

Produktivitas dan Regenerasi

Saat ini, ada sepuluh petani muda berusia 21 – 32 tahun yang dipilih untuk ambil bagian di dalam pengembangan closed loop cabai Garut. Mereka didampingi sejak tahap penanaman bibit, panen, pascapanen, hingga distribusi.

Model kemitraan inclusive closed loop diharapkan sukses meningkatkan produktivitas pertanian cabai antara 20 persen sampai 60 persen. Rata-rata hasil per hektar lahan sekarang 8 – 10 ton maka akan didorong mencapai 12 – 14 ton per hektar.

“Kami harapkan meningkat produktivitasnya dengan pendampingan sejumlah ahli mulai dari benih juga pemupukan. Ini tidaklah muda. Dan sebagai koordinator, saya perlu memastikan semua team player bergerak seirama dengan baik, itu tantangan bagi saya,” imbuh Rizal.

 Mengutip Garutkab.go.id, Bupati Garut Rudy Gunawan menekankan dukungannya terhadap program closed loop pertanian cabai ini. Pemkab berharap model kemitraan ini sukses meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. 

“Saya siap menerima program-program di Kabupaten Garut demi kepentingan kesejahteraan masyarakat, terutama para petani yang akan menopang laju perekonomian,” ujar Rudy.

Skema inclusive closed loop memberikan kesempatan bagi para petani mulai dari akses terhadap bibit unggul dan pupuk, pelatihan praktik pertanian yang baik sekaligus ramah lingkungan (good agriculture practice), akses pendanaan, pendidikan, literasi keuangan, penggunaan teknologi tepat guna, hingga jaminan penyerapan hasil produksi oleh perusahaan pendamping (off-taker) yang berlangsung di bawah naungan koperasi.

Inclusive closed loop membuka peluang berbagai pihak untuk bekerja sama guna mengoptimalkan potensi yang ada, sehingga dapat memecahkan beragam tantangan di sektor pertanian. Keberadaan para aktor di sepanjang rantai nilai pertanian dari hulu sampai hilir tidak dipandang sebagai kompetisi melainkan sinergi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...