Di Bali Vaksinasi Sudah 91% Tapi Kematian Tinggi, Luhut: Itu Anomali

Cahya Puteri Abdi Rabbi
13 Agustus 2021, 16:14
Covid-19, Bali, Luhut
ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.
Pasien COVID-19 tanpa gejala dan gejala ringan (OTG-GR) melakukan senam yang dipandu anggota TNI AD pada area tempat Isolasi Terpusat di Denpasar, Bali, Kamis (12/8/2021). Pemerintah Provinsi Bali menyediakan 45 tempat Isolasi Terpusat yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Bali dengan kapasitas 3.740 tempat tidur untuk penanganan bagi pasien COVID-19 OTG-GR. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wsj.

“Ini sebenarnya bukan anomali. Wajar saja terjadi karena penerapan testing, tracing, dan treatment (3T) di Bali masih belum memadai,” kata Dicky kepada Katadata.co.id, Jumat (13/8).

Selain itu, angka test positivity rate di Bali yang masih rendah yakni di bawah 5% menyebabkan adanya keterlambatan dalam menemukan kasus, merujuk kasus berat, dan memberikan perawatan dukungan. Hal ini menyebabkan banyak kasus yang tidak terdeteksi dan menginfeksi lebih banyak orang.

Ia menyebut, efektivitas vaksin juga mempengaruhi tingginya angka kasus aktif dan kematian meski cakupan vaksinasi sudah mencapai 91%. Dicky menilai vaksin yang saat ini digunakan tidak terlalu efektif dalam menghadapi varian baru, khususnya varian delta.

“Sehingga kalau kasus infeksinya banyak ya wajar, kalau angka kematiannya banyak juga relatif wajar,” kata dia.

Kemudian, ia juga menyebut, banyaknya kematian akibat Covid-19 di Bali juga berkaitan dengan minimnya vaksinasi bagi kelompok berisiko dan rawan, seperti lansia, disabilitas, dan lain sebagainya. Dicky menilai, saat ini mayoritas kasus aktif dan meninggal di Bali berasal dari kelompok masyarakat rawan dan berisiko yang belum divaksinasi.

“Jadi kembali lagi saya tekankan, bahwa vaksinasi bukan segala-galanya. Vaksinasi yang tinggi cakupannya bukan berarti menjamin tidak banyak kasus dan kematian. Ini bergantung pada seberapa disiplin kita menjalankan 3T dan pengendalian baik pribadi maupun kondisi tersebut,” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...