Keindahan Batik Lasem Hasil Akulturasi Budaya Jawa dan Tiongkok

Image title
24 Agustus 2021, 09:10
Pekerja menata batik di Oemah Batik Lasem, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021). Kota yang menjadi bagian dari sejarah etnis Tionghoa di pesisir utara Jawa Tengah selama puluhan tahun seolah dilupakan orang. Padahal, di dalam kota
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja menata batik di Oemah Batik Lasem, Karang Turi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Jumat, (13/8/2021).

Dari kondisi rakyat saat membangun jalan tersebut, tercipta motif Krecak atau Watu Pecah. Para perajin batik Lasem turut mengintegrasikan kejadian-kejadian masa penjajahan Belanda ke dalam batik. Motif batik Lasem pun semakin berkembang dan menjadi gambaran nyata tentang kehidupan yang terjadi di Lasem.

Melansir dari situs National Geographic, masa keemasan perusahaan batik yang dibangun oleh orang-orang Tionghoa Lasem dimulai pada tahun 1860-an. Pengusaha batik Lasem mempekerjakan sekitar 2.000 orang pekerja untuk proses artistik dan sekitar 4.000 pekerja untuk proses lainnya.

Penelitian IPI menyebutkan hingga tahun 1970-an, produksi batik Lasem masih termasuk enam besar di Indonesia, selain Surakarta, Yogyakarta, Pekalongan, Banyumas, dan Cirebon. Adanya perubahan politik dan kebijakan perdagangan pasca Orde Baru berpengaruh pada kejayaan batik Lasem.

Pada 1997 terjadi krisis moneter yang menyebabkan banyak pengusaha batik Lasem gulung tikar. Kemudian di tahun 2004, batik Lasem mulai bangkit kembali hingga momentum historis setelah melalui proses yang panjang, tepat pada 2 Oktober 2009, United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusian untuk Budaya Lisan dan Non-Bendawi (Masterpiece of the Oral and the Intangible Heritage of Humanity).

Anugerah penetapan tersebut diberikan untuk batik Indonesia karena teknik, simbolisme, dan budaya terkait batik dianggap melekat dengan kebudayaan Indonesia. Selanjutnya pada 17 November 2009, pemerintah menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.

Motif Batik Lasem

Motif batik Lasem memiliki ciri khas tersendiri, ada yang berasal dari warga Lasem asli, ada pula yang berasal dari akulturasi budaya Tiongkok. Dalam skripsi karya Reni Agustin berjudul Industri Batik lasem di Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Tahun 1970 -1990, beberapa motif batik Lasem dijelaskan sebagai berikut.

Latohan

Motif Latohan memiliki bentuk seperti bunga dengan bulatan-bulatan kecil. Latohan diambil dari nama Latoh yang merupakan salah satu jenis tanaman laut yang sering fikonsumsi oleh masyarakat Lasem

Watu pecah (Watu Kricak)

Watu pecah atau disebut juga watu kricak melambangkan bentuk pecahan batu dan kerikil. Terdapat pula motif seperti tanah retak yang melambangkan tanah Lasem yang kering. Watu pecah merupakan motif yang terinspirasi oleh pekerja paksa zaman pemerintahan Daendels.

Gunung ringgit

Gunung ringgit memiliki gambaran yang menyerupai gunungan dalam pewayangan

Kupu - kupu

Motif ini merupakan lambang dari cinta kasih dimana masyarakat Tionghoa adalah orang-orang yang selalu menyebarkan sikap cinta kasih.

Kilin

Motif kilin melambangkan kebijaksanaan

Naga (Liong)

Motif ini memiliki makna keagungan. Lambang naga sering digunakan sebagai simbol kerajaan Tiongkok yang berarti keagungan.

Burung Hong (Phoenix)

Burung Hong adalah simbol kebaikan dan dipercaya oleh masyarakat Tionghoa sebagai burung dewa.

Kelelawar

Dalam masyarakat Tionghoa, kelelawar erat kaitannya dengan lambang panjang umur.

Sampe’s Engthai

Motif ini menggambarkan sepasang kekasih yang jatuh cinta dan menjadi cerita rakyat Tionghoa.

Batik Lasem dirayakan dalam acara tahunan yaitu Lasem Batik Carnival atau Karnaval Batik Lasem yang diadakan oleh pemerintah Kecamatan Lasem. Partisipan dalam karnival mengenakan batik Lasem sebagai bahan utama pembuatan kostum.

Dapat dipahami bahwa batik Lasem merupakan warisan budaya yang dilindungi serta mengandung makna dan sejarah yang kompleks. Peran Tiongkok juga dapat dilihat dari motif batik Lasem.

Membeli batik Lasem dapat membantu perajin batik untuk terus melestarikan karya mereka serta membantu perekonomian bangsa.

Halaman:
Editor: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...