Tips dan Trik Menghitung Laba Usaha

Image title
4 November 2021, 11:57
Ilustrasi petugas menghitung laba usaha
ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/foc.
Ilustrasi petugas menghitung laba usaha

Contohnya, setelah berjualan selama beberapa tahun toko Anda menjadi sepi pembeli. Maka pada saat itu, Anda harus membayar sewa pamflet untuk sebulan saja seharga Rp1.000.000.

Pengeluaran ini tidak terjadi setiap bulan atau bersifat accidental dan dipengaruhi oleh jumlah produksi (misalnya, karena semakin sepi toko Anda, semakin lama Anda memasang iklan pamflet).

Rumus Laba Kotor 

Ini adalah rumus yang paling sederhana berikutnya. Karena hanya melibatkan pendapatan usaha dan biaya produksi tetap.

Laba kotor bisa dihitung dengan selisih dari pendapatan Anda dengan beban biaya produksi tetap atau biaya yang dikeluarkan setiap bulan secara konstan. Lebih jelasnya seperti pada berikut ini:

Laba kotor = pendapatan – biaya produksi tetap

= (Rp3.500.000) – (Rp750.000)
= Rp2.750.000

Maka laba kotor dari hasil usaha Anda adalah Rp 2.750.000. Terlihat banyak bukan? Hal itu disebabkan karena ini hanyalah laba kotor, yang belum dikurangi lagi dengan biaya overhead atau pengeluaran yang tak tentu.

Cara Menghitung Laba Bersih

Setelah memegang laba kotor di tangan, selanjutnya Anda harus mengingat kembali mengenai biaya overhead yang terjadi pada bulan itu. Pada contoh di atas adalah pembayaran sewa pamflet untuk mengiklankan barang jualan Anda, dan biaya bahan bakar transportasi yang harus dikeluarkan. Beginilah cara Anda menghitung laba bersih:

Laba bersih = pendapatan – biaya produksi tetap – biaya overhead

= (Rp 3.500.000,-) – (Rp 750.000,-) – (Rp 1.150.000,-)
= Rp 1.600.000,-

Itulah jumlah laba bersih Anda atau keuntungan bulanan dari hasil wirausaha Anda. Apakah Anda sudah bisa berpuas diri? Tentu dipengaruhi dengan perhitungan terakhir, yakni perhitungan laba bersih tanpa pajak.

Bila Anda adalah wirausahawan kecil-kecilan yang masih berjuang merintis usaha, mungkin Anda belum terikat pajak yang bisa memotong penghasilan Anda. Namun, jika usaha Anda mulai terkenal, maka Anda harus menyiapkan untuk memotong penghasilan Anda dengan biaya pajak.

Supaya lebih mudah memahami sistem ini, saya akan memberikan satu buah contoh usaha dan cara menghitung laba usaha tersebut.

Kita akan menggunakan contoh usaha kue, yakni kue donat. Contoh cara menghitung keuntungan usaha kue ada di bawah ini.

Bayangkan Anda membuka usaha kue, misalnya seperti kue donat. Anda sudah memasuki bulan ketiga usaha dan selalu memproduksi donat di rumah sendiri dengan alat-alat ya ng sudah cukup mumpuni sehingga tidak perlu menyewa alat masak donat atau dapur kecil.

Namun untuk menjaga kualitas donat Anda yang semakin laris, Anda menyewa warung untuk menjajakan donat Anda sebesar Rp200.000 perbulan.

Halaman:
Editor: Safrezi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...