Menjaga Sekolah Tatap Muka Tetap Aman Selama Pandemi Corona

Image title
6 November 2021, 09:30
Guru mendampingi siswa saat pembelajaran menggunakan layanan internet gratis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di SDN 51 Simpang Kubu Kandang, Pemayung, Batanghari, Jambi, Sabtu (30/10/2021). Kementerian Kominfo melalui Badan Aksesibilitas
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/aww.
Guru mendampingi siswa saat pembelajaran menggunakan layanan internet gratis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di SDN 51 Simpang Kubu Kandang, Pemayung, Batanghari, Jambi, Sabtu (30/10/2021).

Dia juga menegaskan pentingnya pengetahuan dan kesiapan sekolah dan lingkungan sekitar untuk menghadapi PTM. “Ini tentang desinfeksi, meningkatkan ventilasi, menjaga jarak, memakai masker, dan jika vaksin tersedia, pastikan bahwa vaksinasi dilakukan di komunitas tersebut di antara kelompok prioritas yang tinggal di sana,” katanya.

Lebih lanjut, Maria menyarankan bagi anak yang merasa kurang sehat untuk menunda pergi ke sekolah. Sementara kalau ada kasus penularan di lingkungan sekolah, pihak sekolah harus mampu mendeteksi secepatnya dan melakukan penangan kesehatan sesuai gejala yang dialami murid ataupun tenaga pengajar.

“Setelah itu kami merekomendasikan contact tracing. Jika ada kasus yang teridentifikasi, kami ingin memastikan mencegah transmisi virus ke lingkungan yang lebih luas. Jadi penting untuk menelusuri kontak antar anak dan melakukan isolasi untuk waktu tertentu,” tuturnya.

Kesimpulan rekomendasi dari WHO adalah menekankan pentingnya rencana detail dari sekolah terkait pelaksanaan PTM. Selain itu, komunikasi antara pelajar terkait cara pencegahan kontaminasi ke diri mereka sendiri dan aksi yang perlu diambil jika siswa merasa kurang sehat atau bila terjadi penularan kasus.

Sekolah tatap muka dinilai penting untuk dilakukan meski berisiko. Survei UNICEF menujukkan adanya ancaman putus sekolah yang menimpa 1 persen anak usia 7-18 tahun akibat tidak belajar optimal dan terpaksa bekerja selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Selain itu, PTM dipercarya dapat meningkatkan capaian akademik anak. Sebab berdasarkan kajian Bank Dunia, penutupan sekolah hingga Juni 2021 telah mengakibatkan hilangnya 0,9-1,2 tahun waktu pembelajaran anak Indonesia. Selain itu, hilangnya 25-35 poin skor PISA siswa di bidang membaca.

PTM juga diharapkan dapat menekan risiko kekerasan terhadap anak di rumah, risiko pernikahan dini, dan eksploitasi anak. Berdasarkan laporan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) terjadi 419 kasus kekerasan seksual dan 249 kasus kekerasan fisik pada anak sepanjang tahun 2020. 

Ada juga peningkatan permohonan dispensasi perkawinan anak hingga 300 persen sepanjang tahun lalu. KPAI juga menerima laporan 234 kasus eksploitasi dan perdagangan anak pada April 2021.

Halaman:

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...