Pemilihan Panglima TNI Dinilai Lebih karena Faktor Kedekatan Jokowi

Dimas Jarot Bayu
7 November 2021, 13:15
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) melakukan salam komado dengan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid (kanan) sebelum mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Ja
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa (kiri) melakukan salam komado dengan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid (kanan) sebelum mengikuti uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11/2021).

Dengan kemampuan tersebut, Susaningtyas meyakini bahwa Indonesia mampu menghadapi tantangan meningkatnya eskalasi di Laut Cina Selatan sejalan dengan pembentukan pakta Pertahanan Amerika Serikat, Inggris, dan Australia (AUKUS). Terlebih, Andika merupakan salah satu perwira tinggi TNI yang memiliki kedekatan dengan Amerika Serikat karena pernah mengenyam pendidikan militer di Negeri Paman Sam pada 2003-2011.

"Saya rasa ini pilihan bijak. Saya yakin Pak Jokowi juga cukup cerdas melihat perkembangan situasi yang ada," kata dia.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini mengatakan, Andika dipilih lantaran berprestasi dan populer. Pada situasi pandemi Covid-19, Faldo menilai modal tersebut harus dimiliki secara optimal oleh seorang Panglima TNI. Kualifikasi tersebut diperlukan agar negara bisa bangkit dari Covid-19.

"Kualifikasi apa yang tidak memenuhi? Pak Andika berpengalaman, berprestasi, dan populer," kata Faldo dalam keterangannya, Kamis (4/11).

Jokowi juga sudah memperhitungkan tantangan yang akan dihadapi ke depan. Untuk itu, Panglima TNI diharapkan memiliki kepemimpinan yang kuat, profesional, dan dapat dipercaya.

"Mengingat peran TNI sangat dibutuhkan untuk menjangkau daerah terdepan, terluar, dan tertinggal dalam vaksinasi massal," ujarnya.

Andika sendiri telah dinyatakan lulus uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) pada Sabtu (6/11). Komisi I DPR akan melanjutkan verifikasi faktual dengan mengunjungi rumah Andika di Jakarta Selatan pada Minggu (7/11) pukul 16.00 WIB.

Anggota Komisi I DPR Bobby A Rizaldi mengatakan, pihaknya akan bersilaturahmi dengan keluarga dan melihat keseharian sang jenderal. "Serta melihat rumah yang ditinggali sesuai Laporan Harta Kekayaan penyelenggara Negara (LHKPN)," kata Bobby.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...