Malaysia Minta Ikut Garap Proyek Ibu Kota Negara di Kaltim

Rizky Alika
10 November 2021, 16:27
malaysia, ibu kota, jokowi
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi rencana ibu kota baru di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).

Berdasarkan kajian Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada Juni 2019, pemindahan ibu kota negara akan membuat arus perdagangan turut berubah dari Jawa ke luar Jawa. Bappenas memperkirakan lebih dari 50% wilayah Indonesia akan merasakan peningkatan arus perdagangan jika pusat pemerintahan dipindahkan.

Alhasil, kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dari wilayah-wilayah luar Jawa juga bakal meningkat seiring pemindahan ibu kota negara. Menurut Bappenas, peningkatan kontribusi non-Jawa akan punya andil terhadap perekonomian nasional sebesar 0,1%.

Sementara, Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dalam riset berjudul Kajian Dampak Pemindahan Ibu Kota Negara terhadap Perekonomian Indonesia menunjukkan, pemindahan ibu kota memiliki dampak terhadap pertumbuhan sejumlah sektor ekonomi. Dampak positif tertinggi terdapat di beberapa sektor non-perdagangan, yakni administrasi, pertahanan, pendidikan, dan kesehatan sebesar 7,42%.

Namun, Indef juga memprediksi, pemindahan ibu kota juga berdampak kepada penurunan sejumlah sektor ekonomi, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Sektor utama yang terdampak adalah sektor barang yang dapat diperdagangkan (tradable good) dan sumber daya alam (SDA).

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...