5 Manusia Purba yang Ditemukan di Indonesia
3. Pithecanthropus Erectus
Kelompok manusia praaksara ini ditemukan oleh Eugene Dubosi pada tahun 1890 – 1892 di Desa Trinil, dekat Ngawi, Madiun. Berdasarkan temuannya, ciri-ciri manusia purba ini memiliki tubuh sedikit kecil dan mempunyai kemampuan berpikir yang masih rendah.
Volume otak kepala masih sebesar 900 cc sedangkan volume otak manusia modern sudah lebih dari 1000 cc dan volume otak kera tertinggi hanya 600 cc. Pithecanthropus Erectus diketahui hidup sekitar 1 juta sampai 600.000 tahun lalu.
4. Homo Soloensis
Manusia purba lainnya yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo Soloensis. Seperti namanya, fosil manusia purba ini ditemukan di sepanjang Bengawan Solo (Ngandong, Smabungmacan, dan Sangiran) oleh C. Ter Haardan W.F.F. Oppernoort. Homo Soloensis ditemukan pada tahun 1931-1934.
Ciri dari kelompok ini memiliki bentuk tubuh tegak dan kening yang sudah tidak menonjol. Homo Soloensis diperkirakan hidup dari 900.000 sampai 200.00 tahun lalu.
Sementara itu, Homo Wajakensis ditemukan oleh Von Rietschoten di Desa Wajak pada 1888 dan Eugene Duboispada 1889. Manusia purba ini idul sekitar 60.000 sampai 25.00 tahun lalu. Manusia Wajak diduga sebagai nenek moyang bangsa asli Australia (bangsa Aborigin).
Kedua jenis manusia purba ini disebut homo karena memiliki kesamaan seperti manusia modern saat ini. Volume otaknya juga sudah berkembang bahkan mencapai 1300 cc. Kedua jenis tersebut dikenal juga sebagai Homo Sapiens.
5. Homo Mojokertensis
Manusia purba di Indonesia berikutnya yaitu Homo Mojokertensis. Kelompok manusia ini ditemukan oleh Ralph von Koenigswald pada 1936 di Mojokerto. Fosil yang ditemukan yaitu tengkorak anak-anak yang usianya dibawah lima tahun. Penemu manusia purba ini memperkirakan fosil Homo Mojokertensis sebagai fosil dari anak-anak Pithecanthropus.
Zaman Manusia Purba
Sama halnya dengan manusia modern, kelompok manusia purba juga pernah melalui beberapa zaman. Ada tiga macam zaman manusia purba yaitu zaman palaeolithikum, mesolothikum, dan neolithikum.
Ketiga zaman tersebut memiliki hasil budaya, ciri budaya, dan manusia pendukung yang berbeda. Mengutip dari buku “Sejarah Peminatan Paket C Tingkatan V Modul Tema 3”, berikut penjelasannya.
Zaman Palaeolithikum
Hasil Kebudayaan
- Kapak genggam
- Chopper/ kapak, perimbas, alat serpih, alat-alat tulang
Manusia Pendukung
- Homo Erectrus Erectus
- Homo Sapiens Wajakensis
- Homo Sapiens Soloensis
Ciri-ciri Hasil Budaya
- Batunya kasar
- Belum dibentuk
Zaman Mesolothikum
Hasil Kebudayaan
- Kjokkenmoddinger
- Abris Sous Rache
- Pebble, Hache Courte, Flakes
- Ujung mata panah, pipisan
Manusia Pendukung
- Papua Melanosoide
Ciri-ciri Hasil Budaya
- Batunya lebih halus
- Sedikit dibentuk sesuai kebutuhan
Zaman Neolithikum
Hasil Kebudayaan
- Kapak persegi
- Kapak lonjong
- Perhiasan
- Gerabah
Manusia Pendukung
- Proto Melayu (Suku Nias, Toraja, Dayak, Sasak)
Ciri-ciri Hasil Budaya
- Batunya sudah halus
- Dibentuk sesuai kebutuhan