Hitungan ESDM: Kompensasi Pertalite Rp 306 T Jika Harga Minyak US$ 180

Muhamad Fajar Riyandanu
29 Maret 2022, 21:10
pertalite, bbm, harga minyak, subsidi
Katadata | Arief Kamaludin
BBM Pertalite di SPBU

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan BBM Pertalite (RON 90) sebagai Jenis Bahan Bakar Minyak Khusus Penugasan (JBKP). Penetapan tersebut berimplikasi pada adanya kompensasi penuh dari Pemerintah.

Pemberian kompensasi kepada Pertalite disebabkan harga jualnya tetap dipertahankan di angka Rp 7.650 per liter. Adapun selisih harga jual dan harga pasar (RON 90) akan dibayarkan kepada Pertamina.

 Lantas berapa biaya kompensasi yang perlu dibayarkan Pemerintah?

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji memaparkan simulasi dampak perkembangan harga minyak dengan potensi peningkatan besaran subsidi dan kompensasi terhadap produk BBM Pertamina. Jika harga minyak berada di level US$ 69 per barel, maka jumlah kompensasi yang harus dibayarkan ke Pertamina untuk penjualan Pertalite mencapai Rp 39,76 triliun. Sedangkan, jika ICP di harga US$ 180 per barel, kompensasinya mencapai Rp 306,57 triliun.

Dalam catatan tersebut juga diperlihatkan, jika ICP ada di harga US$ 69 per barel, maka Harga Jual Eceran (HEJ) Pertalite senilai Rp 9.400 per liter. Sementara jika harga minyak melambung ke level US$ 180 per barel, HEJ Pertalite mampu menyentuh Rp 21.000 per liter. Adapun sensitivitas untuk setiap perubahan kurs 100 Rp per US$, akan berdampak pada peningkatan kompensasi JBKP Pertalite sebesar Rp 2,02 triliun.

Tahun ini, pemerintah menetapkan kuota Pertalite sebanyak 23,05 juta kilo liter dengan realisasi penyaluran hingga Februari 2022 mencapai 4,258 juta kilo liter. Jumlah ini, ujar Tutuka, sudah melebihi kuota hingga sebesar 18,5 persen.

"Hingga akhir tahun 2022, estimasi over kuota 15 persen atau 26,5 juta kilo liter dari kuota yang ditetapkan 23,05 juta kilo liter," katanya  saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (29/03).

Sedangkan saat ini realisasi harga minyak mentah Indonesia (ICP) hingga 26 Maret bertengger di harga US$ 114,68 per barel dengan  asumsi nilai tukar rupiah berada di level Rp 14.357.

Tutuka mengatakan harga BBM dalam negeri sangat terpengaruh kepada harga minyak dunia. Ia memprediksi, harga minyak mentah jenis Brent akan melonjak hingga US$ 130 per barel. “Perbaikan harga migas sangat dipengaruhi oleh upaya perdamaian krisis Rusia dan Ukraina,” katanya.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...