Tepis Klaim Luhut, La Nyalla Ungkap Data Bantahan Soal Pemilu 2024

Image title
15 April 2022, 20:59
pemilu, pemilu 2024, dpd, la nyalla, luhut
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/YU
Ketua DPD La Nyalla Mattalitti memberikan paparan saat ekspose publik terkait big data di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/4/2022).

“Yang diharapkan publik, minyak kembali terisi di rak-rak warung dan supermarket dengan harga normal. Bukan soal politik dengan menyentil menteri-menterinya di depan publik,” ujar founder Evello, Dudy Rudianto.

 Terkait metode, Evello melakukan pemantauan data dalam satu waktu. Misalnya, saat Luhut melempar pernyataan ke publik soal klaim big data 110 juta, mereka menemukan sejumlah percakapan yang sangat besar tentang pemilu.

Selanjutnya dilakukan pencacahan, penghitungan, hingga menemukan akun-akun yang dianggap unik sebanyak 693 ribu. “Jadi jumlah 110 juta itu rasanya juga berlebihan, satu juta saja tidak sampai,” kata Dudy.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia meminta Luhut membongkar data soal dukungan penundaan pemilu. BEM UI bahkan menemui mantan Menko Polhukam itu yang menjadi pembicara di Balai Sidang UI Kampus Depok, Jawa Barat, Selasa (12/4). 

Meski demikian, Luhut enggan membongkar dari mana data tersebut berasal. "Kamu tidak berhak menuntut saya (membuka data) karena saya punya hak untuk itu," katanya kepada para mahasiswa pada Selasa (12/4).

Luhut sebelumnya mendapatkan sorotan terkait isu perpanjangan masa jabatan presiden. Ia sempat menjelaskan mengenai adanya aspirasi 110 juta orang yang mendukung penundaan Pemilu 2024. Data ini ia klaim berasal dari big data percakapan di dunia maya.

Halaman:
Reporter: Ashri Fadilla
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...