Menilik Pecah Kongsi Nasdem Usai Deklarasi Anies Jadi Capres

Ira Guslina Sufa
6 Oktober 2022, 11:31
Nasdem usung Anies Baswedan
ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memeluk calon presiden yang diusung Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan di Jakarta, Senin (3/10/2022).

Sebelumnya pada Juni 2022 Paloh telah mengumumkan tiga nama calon presiden hasil rapat kerja nasional partai. Tiga nama itu adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Andika Perkasa.

Dalam rakernas, nama Anies diusulkan oleh 32 dari 34 DPW. Hanya dua provinsi yang tidak mengusulkan nama Anies yaitu Papua Barat dan Kalimantan Timur. Di urutan kedua ada Ganjar Pranowo yang diusulkan 29 DPW.

Selanjutnya ada Menteri BUMN Erick Thohir dengan 16 suara dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan 13 suara. Nama lain yang masuk radar capres Nasdem adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan KSAD Dudung.

 Survei terbaru yang dirilis the Republic Institute pada Selasa (4/10) juga menggambarkan pecahnya dukungan capres di internal Nasdem. Berdasarkan survei yang dilakukan pada 28 Agustus – 12 September 2022 di 6 provinsi Pulau Jawa yang melibatkan 1.200 responden dukungan untuk Anies dan Ganjar terpaut tipis.

Peneliti Utama The Republic Institute Sufyanto menjelaskan Anies dipilih oleh 29 persen pendukung Nasdem. Sedangkan Ganjar meraih 24,2 persen suara. Sisa sura lainnya tersebar pada Prabowo Subianto 14,2 persen, Erick Thohir sebanyak 4,6 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono sebanyak 3,5 persen dan tokoh nasional lainnya.

Menurut Sufyanto secara umum, pemilih di Pulau Jawa mempersepsikan Anies sebagai pejabat publik yang cerdas, smart dan berhasil memimpin pembangunan. Pengalaman Anies memimpin DKI Jakarta juga dianggap menjadi modal untuk menuntaskan pembangunan IKN di Kalimantan.

"Sebagai calon presiden yang belum memiliki basis pemilih partai politik saat penelitian ini dilakukan tentu Anies adalah calon presiden yang fenomenal karena seiring dicalonkan oleh partai politik maka Anies akan dapat limpahan suara pilihan dari pemilih parpol yang mengusungnya," jelas Sufyanto.

Lebih jauh Sufyanto mengatakan kans Anies untuk menang akan lebih besar bila berpasangan dengan AHY. Berdasarkan simulasi tiga pasangan capres-cawapres, pasangan Anies-AHY unggul dengan 28,7 persen suara mengalahkan i Ganjar-Puan 27,6 persen dan juga Prabowo-Muhaimin 22,4 persen.

Sedangkan bila Pilpres 2024 terkerucut lagi dengan 2 pasangan saja yaitu Anies_AHY dan Prabowo-Puan maka calon pilihan Nasdem akan menang telak. Menurut Suyanto pasangan Anies-AHY memiliki nilai 44,3 persen sedangkan Ganjar-Puan meraih 38,9 persen. Sedangkan angka yang belum menentukan sebanyak 16,8 persen.

“Potensi Anies-AHY terbuka lebar karena pendukung Prabowo menilai kelayakan Presiden itu ke Anies, bukan Ganjar. Kemudian AHY memiliki keunggulan secara personalitas yaitu tokoh milenial dan tegas sehingga dinilai sangat cocok mendampingi Anies,” ujarnya.

Selain sumber suara, The Republic Institute menemukan dari ketiga capres yang telah deklarasi di Pulau Jawa nama Ganjar Pranowo mengalahkan Prabowo Subianto serta Anies Baswedan. Ganjar memperoleh 24,7 persen suara, sementara Prabowo 19,6 persen, serta Anies 16,9 persen.

Sufyanto mengatakan Ganjar mengantongi suara yang besar di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kader PDIP tersebut juga lebih dikenal karena aktif di media sosial. Ganjar juga disebut memiliki sikap kepemimpinan yang mirip dengan Presiden Joko Widodo.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...