Ditanggung BPJS, Pasien Gagal Ginjal Akut Diobati dengan Penawar Impor

Andi M. Arief
20 Oktober 2022, 20:33
Ilustrasi anak sakit di rumah sakit
123rf.com
Ilustrasi anak sakit di rumah sakit

Salah satu faktor tingginya rasio kematian GGAKPA adalah cepatnya perkembangan penyakit tersebut. Selain itu, pengobatan GGAKPA masih belum ditemukan lantaran penyebabnya sampai saat ini masih dicari.

"Yang masih dirawat 11 anak sekarang: 10 anak masih di Pediatric Intensive Care Unit dan yang satu masih di Unit Gawat Darurat karena baru masuk hari ini," kata Dina.

 Dina mencatat kasus GGAKPA sebelum Agustus 2022 hanya sekitar satu pasien per bulan. Namun demikian, Dina lonjakan kasus GGAKPA terjadi mulai Agustus 2022 atau sebanyak delapan kasus.

Pasien baru GGAKPA yang dirawat di RSCM kembali melonjak menjadi 20 kasus pada September 2022. Secara bulan berjalan, total pasien GGAKPA di rumah sakit tersebut telah mencapai 12 pasien.

Dina mencatat mayoritas pasien GGAKPA yang diterima RSCM merupakan anak di bawah umur 5 tahun. Adapun, pasien GGAKPA termuda adalah 8 bulan, sementara itu usia tertua adalah 8 tahun.

Menurutnya, salah satu penyebab tingginya rasio fatalitas GGAKPA adalah lambatnya waktu deteksi. Salah satu pendorongnya adalah status RSCM sebagai rumah sakit rujukan di Provinsi DKI Jakarta.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sudah ada 206 orang terdeteksi mengalami gangguan ginjal akut progresif atipikal di Indonesia hingga 18 Oktober 2022. Dari jumlah tersebut, 99 orang atau 48 persen dinyatakan meninggal dunia.



Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...