Hoaks Politik Meroket Jelang Pilpres, Ada soal Jokowi dan Putin Joget

Reza Pahlevi
30 November 2022, 15:51
hoaks politik, pilpres, pilpres 2024, pemilu
Kominfo
Kominfo tembukan 30 hoaks dan diisinformasi selama 22-24 Mei 2019. Mayoriitas konten tersebut terkait dengan kerusuhan 22 Mei di Jakarta

“’Vaksinasi’ hoaks politik itu bertujuan masyarakat memiliki kekebalan menghadapi hoaks,” kata Adi.

Dengan ‘vaksinasi’ hoaks tersebut, masyarakat diharakan paham ketika mendapatkan informasi dari media sosial maupun sumber lain apakah itu fakta, fitnah, atau hoaks.

Masyarakat pun dibekali keterampilan menyaring informasi, sehingga tidak mudah percaya hoaks, tidak menyebarkannya, bahkan berinisiatif mengedukasi warga lain soal bahaya hoaks.

Jika mendapatkan informasi, warga terbiasa memeriksa fakta, mencerna informasi secara kritis, membandingkan ke sumber informasi yang benar, maupun mendiskusikan dengan pihak yang berkompeten.

Adi menambahkan, jurnalis perlu lebih banyak mengutamakan berita dan mendorong debat publik yang sehat tentang rencana program para kandidat atau calon, alih-alih mengamplifikasi perbedaan agama atau isu identitas lainnya.

“Fact-checking Summit ini menjadi forum yang tepat untuk merefleksikan dan menyatukan langkah untuk bersama-sama mendorong komitmen multipihak agar menyediakan informasi yang penting dan akurat bagi publik,” ujar Adi.

Pada Pemilu 2019, kolaborasi Mafindo, AJI, dan AMSI untuk pertama kalinya melakukan verifikasi atas klaim para kandidat selama debat presiden di CekFakta.com. Hal yang sama juga terjadi ketika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 serentak.

 

Halaman:
Reporter: Reza Pahlevi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...