Hoaks Politik Meroket Jelang Pilpres, Ada soal Jokowi dan Putin Joget
“’Vaksinasi’ hoaks politik itu bertujuan masyarakat memiliki kekebalan menghadapi hoaks,” kata Adi.
Dengan ‘vaksinasi’ hoaks tersebut, masyarakat diharakan paham ketika mendapatkan informasi dari media sosial maupun sumber lain apakah itu fakta, fitnah, atau hoaks.
Masyarakat pun dibekali keterampilan menyaring informasi, sehingga tidak mudah percaya hoaks, tidak menyebarkannya, bahkan berinisiatif mengedukasi warga lain soal bahaya hoaks.
Jika mendapatkan informasi, warga terbiasa memeriksa fakta, mencerna informasi secara kritis, membandingkan ke sumber informasi yang benar, maupun mendiskusikan dengan pihak yang berkompeten.
Adi menambahkan, jurnalis perlu lebih banyak mengutamakan berita dan mendorong debat publik yang sehat tentang rencana program para kandidat atau calon, alih-alih mengamplifikasi perbedaan agama atau isu identitas lainnya.
“Fact-checking Summit ini menjadi forum yang tepat untuk merefleksikan dan menyatukan langkah untuk bersama-sama mendorong komitmen multipihak agar menyediakan informasi yang penting dan akurat bagi publik,” ujar Adi.
Pada Pemilu 2019, kolaborasi Mafindo, AJI, dan AMSI untuk pertama kalinya melakukan verifikasi atas klaim para kandidat selama debat presiden di CekFakta.com. Hal yang sama juga terjadi ketika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 serentak.