Jokowi Dekati Australia dan Papua Nugini untuk Redam Konflik di Papua

Andi M. Arief
7 Juli 2023, 11:01
Presiden Joko Widodo saat bertemu Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Sydney, Australia, Selasa (4/7).
Antara
Presiden Joko Widodo saat bertemu Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Sydney, Australia, Selasa (4/7).

Presiden Joko Widodo atau Jokowi sedang berupaya merekatkan kerja sama ekonomi dengan Australia dan Papua Nugini di antaranya lewat hilirisasi bidang pertambangan. Kerja sama dengan kedua negara itu dianggap penting untuk menekan konflik dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.

"Saya sudah berbicara dari hati ke hati dan informal, baik kepada pemerintah Australia maupun kepada pemerintah Papua Nugini. Kami harapkan dengan kunjungan yang telah kami lakukan bisa meredam konflik-konflik," kata Jokowi dalam saluran resmi Sekretariat Presiden, Jumat (7/7).

Jokowi menilai Australia dan Papua Nugini memiliki pengaruh besar di kawasan. Oleh karena itu, Kepala Negara berniat untuk terus mempererat hubungan Indonesia dengan kedua negara tersebut, khususnya pada bidang ekonomi.

Belakangan ini, Australia dan Papua Nugini dikabarkan memberikan dukungan kepada KKB di Papua.  Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB telah menyurati pemerintah Australia dan Selandia Baru pada 21 April 2023. Secara singkat, TPNPB meminta kedua negara tersebut untuk memasok senjata.

TPNPB adalah Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB yang menculik dan menyandera Pilot Susi Air Philip Mehrtens. Hingga saat ini, pemerintah Australia dan Selandia Baru belum merespon surat tersebut.

Senjata yang digunakan oleh KKB di Papua diduga berasal dari Papua Nugini, Filipina, dan bekas konflik di Ambon. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan senjata ilegal tersebut masuk melalui jalan tikus pada perbatasan Papua dan Papua Nugini.

"Sebagian besar senjata-senjata itu adalah senjata rampasan dari aparat yang lengah," kata Tito, dikutip dari Antara.

Tito menduga pemasok utama senjata api yang digunakan oleh KKB berasal dari Filipina. Alasannya, Filipina terkenal memiliki industri rumahan senjata api dengan kualitas bagus.

"Itu ada yang masuk lewat jalur-jalur laut, ada juga yang melalui jalur udara. Kan ada pilot yang ditangkap itu," kata dia.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...