Top Stories: Lo Kheng Hong soal Saham IPO, Progres Pembangunan di IKN

Aryo Widhy Wicaksono
31 Juli 2023, 11:40
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/7).
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (7/7).

Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mengantongi 51 emiten yang telah mencatatkan sahamnya sepanjang tahun ini. Jumlah tersebut hampir memenuhi target yang dipasang BEI, sebanyak 57 perusahaan.

Terlepas dari banyaknya perusahaan yang mengajukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), ada kebiasaan yang sama dari investor kawakan Warren Buffett dan Lo Kheng Hong terkait IPO. Keduanya bukan investor yang gemar membeli saham IPO. Mereka lebih suka membeli saham yang diperdagangkan di pasar sekunder.

Berita mengenai Warren Buffet dan Lo Kheng Hong yang tidak tertarik dengan saham IPO menjadi artikel yang memiliki minat baca tinggi atau Top Stories pada akhir pekan ini. Selain itu, simak juga kepastian mengenai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang batal menjadi Dirut Pertamina, serta progres pembangunan IKN.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Ini Alasan Warren Buffet dan Lo Kheng Hong Tidak Tertarik Saham IPO

Pengamat pasar modal yang juga pendiri Avere Mitra Investama, Teguh Hidayat, menilai Warren Buffett dan Lo Kheng Hong adalah sosok investor yang berpegang erat pada value investing.

Di mana keduanya membeli saham yang memenuhi tiga kriteria, yakni kinerja fundamentalnya bagus, prospek ke depannya cerah, dan valuasinya murah.

“Jadi jika ada saham yang hanya memenuhi satu atau dua dari tiga kriteria tersebut, atau lebih buruk lagi tidak memenuhi satupun kriteria di atas, maka tidak akan dibeli,” kata Teguh seperti dikutip dari laman pribadinya, Minggu (30/7).

Saham IPO, menurutnya hampir selalu dijual pada valuasi tinggi atau harga mahal. Hal itu nampak dari price to book value (PBV) yang mencapai 2–3 kali atau lebih tinggi lagi. Sedangkan dalam value investing, kinerja bagus dan prospek cerah saja tidak cukup, melainkan valuasi sahamnya juga harus murah.

Secara terpisah, Lo Kheng Hong sendiri mengaku sudah 30 tahun lebih tak membeli saham IPO. Ia terakhir membeli saham IPO adalah PT Astra International Tbk (ASII). Astra International pertama kali tercatat di Bursa Efek Jakarta pada 4 April 1990. Sedangkan Lo Kheng Hong mulai berinvestasi saham pada 1989.

Ketahui lebih banyak mengenai alasan Warren Buffet dan Lo Kheng Hong.

2. Ahok Urung Jadi Dirut Pertamina, Ini Kiprahnya Selama Jadi Komut

Kabar mengenai Basuki Tjahaja Purnama yang akan digeser menjadi Direktur Utama Pertamina menggantikan Nicke Widyawati urung terjadi. Pemegang saham, tetap menempatkannya sebagai komisaris utama.

Padahal, sebelumnya santer dikabarkan Ahok berpotensi menggantikan Nicke. Menteri BUMN Erick Thohir, pernah menyebut potensi perombakan di perusahaan minyak pelat merah bisa saja terjadi.

Namun, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina telah memutuskan masuknya nama Rosan P. Roeslani ditetapkan menjadi wakil komisaris utama, mendampingi Ahok. Rosan menggantikan posisi yang sebelumnya ditempati Pahala Mansury yang ditugaskan menjadi Wakil Menteri Luar Negeri RI.

Hal ini termaktub dalam Salinan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina Nomor SK-211/MBU/07/2023 tanggal 25 Juli 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina.

Simak prestasi Ahok di Pertamina

3. Ditopang VKTR, Pendapatan BNBR Capai Rp 1,96 Triliun di Semester I

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) membukukan pendapatan senilai Rp 1,96 triliun sampai dengan semester pertama 2023 atau naik 52,01% dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...