Cara Sinas Mas Agribusiness and Food Cegah Karhutla Dampak El Nino

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
16 Agustus 2023, 15:37
Upaya-upaya kolaborasi Sinar Mas Agribusiness and Food, misalnya dengan menggelar apel siaga gabungan, latihan penanggulangan karhutla bersama, serta sosialisasi.
Sinar Mas Agribusiness and Food
Upaya-upaya kolaborasi Sinar Mas Agribusiness and Food, misalnya dengan menggelar apel siaga gabungan, latihan penanggulangan karhutla bersama, serta sosialisasi.

Sinar Mas Agribusiness and Food memperkuat kolaborasi lintas sektor dan pengembangan teknologi untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dampak fenomena El Nino.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, fenomena El Nino tahun ini diperparah dengan adanya Indian Ocean Dipole (IOD) positif. Ini membuat potensi kekeringan menjadi lebih besar dibandingkan dengan tiga tahun terakhir. Kekeringan dapat berimplikasi kepada ancaman karhutla.

Upaya-upaya kolaborasi Sinar Mas Agribusiness and Food, misalnya dengan menggelar apel siaga gabungan, latihan penanggulangan karhutla bersama, serta sosialisasi berkala melibatkan banyak pihak.

Kolaborasi tersebut diperkuat dengan pengembangan teknologi berbasis satelit yang mampu memberikan informasi deteksi titik panas (hotspot) tiga kali lebih cepat. Serangkaian upaya ini dilakukan untuk mencegah dampak perubahan iklim berupa karhutla di wilayah rawan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, fenomena El Nino dan IOD positif saling menguatkan, membuat musim kemarau tahun ini bisa menjadi lebih kering. Ditambah, curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.

“Jika biasanya curah hujan berkisar 20 mm per hari, maka pada musim kemarau ini angka tersebut menjadi sebulan sekali atau bahkan tidak ada hujan sama sekali,” ujarnya, dikutip dari siaran pers, Rabu (16/8).

Fenomena El Nino merupakan pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal. Sementara itu, fenomena IOD terjadi karena perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah yaitu di Samudera Hindia bagian barat dan Samudera Hindia bagian timur.

Indonesia menghadapi dua fenomena tersebut sekaligus. Puncak kemarau kering diprediksi akan terjadi pada Agustus hingga awal September.

Di dalam menghadapi kondisi tersebut, Head of Fire and Peat Management Sinar Mas Agribusiness and Food Anselmus A. Supriyanto menuturkan, kolaborasi antarpihak harus diperkuat. Tahun ini, kegiatan pencegahan karhutla seperti apel siaga dan peningkatan kapasitas tim Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (KTD) lebih ditingkatkan.

Per Agustus 2023, tercatat 17 kali apel siaga dan 10 kali pelatihan dasar karhutla telah diselenggarakan Sinar Mas Agribusiness and Food.

“Kami meningkatkan pelatihan petugas dan apel siaga untuk bersama-sama membentuk kewaspadaan. Apel siaga berlangsung di berbagai kabupaten di Provinsi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat, serta didukung oleh pemda setempat,” ujar Supriyanto.

Sinar Mas Agribusiness and Food, imbuh Supriyanto, mengedepankan sinergi dengan pemangku kepentingan di area operasional. Langkah sinergi ini, misalnya tercermin melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA).

Program yang berlangsung di Pulau Sumatera dan Kalimantan sejak 2016 itu membekali 105 desa rentan karhutla dengan beberapa training. Contohnya adalah pelatihan pencegahan kebakaran, infrastruktur dasar pemadaman kebakaran, serta sosialisasi dan implementasi proses peringatan dini untuk menghadapi risiko kebakaran.

Menurut Supriyanto, kerja sama yang terjalin baik di antara perusahaan dengan masyarakat dapat memperkuat komitmen bersama terhadap pencegahan karhutla.

Sejak 1997, Sinar Mas Agribusiness and Food menerapkan kebijakan antibakar untuk pembukaan lahan yang diperkuat dengan komitmen antikegiatan di lahan gambut (No Peat) pada 2010.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...