Nadiem Hapus Kewajiban Skripsi Sarjana, Tesis Tak Perlu Terbit Jurnal

Ira Guslina Sufa
30 Agustus 2023, 07:50
Nadiem Makarim Hapus Skripsi
ANTARA FOTO/Aji Styawan/pras.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim menyapa sejumlah guru saat menghadiri Puncak Peringatan HUT Ke-77 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) 2022 yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (3/12/2022).

Disambut Pendidikan Tinggi 

Perubahan standar kelulusan yang ditetapkan Nadiem lewat Permendikbud ristek mendapat sambutan dari kampus. Rektor IPB University, Arif Satria mengatakan mendukung transformasi Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Ia menyebut dampak yang paling terasa adalah beban dosen terkait administrasi berkurang drastis. 

“Dengan demikian kami bisa fokus pada penyiapan SDM unggul yang sesuai (compatible) terhadap perubahan masa depan dan fokus pada outcome pembelajaran,” ujar Arif. 

Lebih lanjut, Arif Satria mengatakan bahwa saat ini IPB fokus pada learning outcome berupa peningkatan kompetensi dan keterampilan nonteknis (soft skills). Karena itu lahirnya aturan baru dari Mendikbud memberi ruang lebih fleksibel pada kampus. 

“Ruang fleksibilitas yang dihadirkan Permendikbudristek ini menjadi modal agar sesuai dengan kebutuhan zaman di masa depan dan yang paling penting menghasilkan learning outcome yang baik,” ujar Arif lagi. 

Senada dengan Arif, Rektor Universitas Teknik Sumbawa, Chairul Hudaya, mengatakan penghapusan tugas akhir berupa skripsi kepada calon sarjana memberi ruang lebih kepada perguruan tinggi untuk berinovasi. Apalagi menurut dia masing-masing perguruan tinggi memiliki karakteristik dan standar pendidikan yang berbeda. 

“Kami bisa menentukan sikap, keterampilan umum maupun khusus, dan ini memberikan keleluasan buat kampus tanpa menurunkan kualitas pembelajaran,” tutur Chairul.

Ia menjelaskan sebagai ganti skripsi mahasiswa calon sarjana bisa membuat proposal bisnis. Hal ini lantaran kampus memahami bahwa tidak semua lulusan sarjana harus menjadi peneliti. 

“Ada yang tertarik menjadi pengusaha, aktivis di masyarakat. Oleh karena itu yang perlu diasah adalah kemampuan menulis dari apa yang direncanakan mahasiswa. Inilah yang menjadi keterampilan baru yang di masa depan,” jelas Chairul. 

Menurutnya, keterampilan berkomunikasi bukan hanya sebatas lisan melainkan juga tulisan. Oleh karena itu kampus memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk tugas akhirnya tidak harus penelitian dan skripsi. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...