Rais Aam Ingatkan Tak Seret NU dalam Politik: Sepertinya Ada yang Lupa
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar mengingatkan para nahdliyin bahwa PBNU menjaga jarak dengan partai politik. Ia juga menyinggung ada kader yang memanfaatkan NU untuk kepentingan politik.
Hal tersebut disampaikan Miftachul saat pembukaan Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU di Jakarta, Senin (18/9). Acara tersebut dihadiri Presiden Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, hingga Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
"Sepertinya ada yang lupa kalau PBNU menjaga jarak," katanya kata Miftachul seperti disiarkan dalam NU Online.
Ia juga menyentil kader yang kerap membawa-bawa atribut NU. Miftachul mengatakan mereka seolah-olah tak mau kembali ke NU sebagai rumahnya.
"Karena di sana ada sesuatu yang nyaman menurut mereka, kecuali ada masalah baru pulang," katanya.
Oleh sebab itu, ia meminta kader NU bercermin atas identitas dirinya sendiri. Miftachul juga mengatakan PBNU akan ketat menertibkan internal mereka agar tak lupa akan tujuan organisasi.
