Kronologi Jembatan Kaca Pecah di Banyumas dan 6 Fakta Seputar Kejadian

Ira Guslina Sufa
26 Oktober 2023, 11:51
jembatan kaca di Banyumas pecah pada Rabu (24/10) dan menewaskan 1 orang wisatawan
Antara
Jembatan kaca di Banyumas pecah pada Rabu (24/10) dan menewaskan 1 orang wisatawan

Setelah melepas DVR itu dari tempatnya, petugas Inafis langsung memasukkannya ke dalam kantong barang bukti dan membawanya ke Markas Polresta Banyumas di Purwokerto. Saat hendak dikonfirmasi usai pengambilan rekaman kamera CCTV tersebut, Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyumas AKP Benny Timor Prasetyo enggan memberikan komentar.

Pengelolaan Jembatan Kaca

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus Eko Purnomo mengatakan wahana jembatan kaca The Geong bukan bagian dari pengelolaan HPL. Menurut dia, wahana jembatan kaca berada di lahan milik Kementerian Pertanian yang dikelola Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden. 

Eko menjelaskan saat ini lahan itu  dimanfaatkan untuk kawasan wisata Hutan Pinus Limpakuwus. Selanjutnya pengelola The Geong bekerja sama dengan Kokarnaba yang merupakan koperasi milik BBPTUHPT.

"Pengelola The Geong bekerja sama dengan kami hanya dalam hal parkir. Pengunjung membayar parkir di depan, kami yang menampung," kata Eko. 

Ia mengatakan wahana tersebut masuk ke kawasan wisata HPL sejak 2022 namun mulai beroperasi resmi pada momentum Lebaran 2023 karena pembangunannya dilakukan secara bertahap. Usai lebaran, pihaknya mengadakan evaluasi terkait dengan pengelolaan termasuk manajemen media sosial dan manajemen risiko.

Keluhan Soal Keamanan

Lebih jauh Eko menjelaskan, sejak jembatan kaca beroperasi Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus banyak menemukan komplain di media sosial. Pengunjung rata-rata menyoroti masalah konstruksi dan pengamanan wahana jembatan kaca tersebut.

"Kami menemukan komplain melalui komentar di media sosial yang melebihi batas toleransi. Angkanya hampir 5 persen dari angka kunjungan," ujar Eko. 

Atas keluhan itu Koperasi Hutan Pinus Limpakuwus kata Eko telah mengundang Kokarnaba maupun pengelola The Geong untuk berdiskusi. Namun, dua pihak tersebut tidak bisa hadir secara langsung dan hanya diwakilkan. Hal itu menyebabkan tidak ada titik temu atas komplain yang disampaikan pengunjung melalui media sosial, sehingga pihaknya titip pesan jika ingin berkoordinasi mengenai permasalahan tersebut.

Tutup Sementara

Usai kejadian naas yang menewaskan satu orang wisatawan, Polresta telah meminta pengelola untuk menutup sementara kawasan wisata HPL. Eko mengatakan pihaknya akan mengikuti permintaan Polresta hingga batas waktu yang belum diketahui.

Insiden jembatan kaca The Geong itu terjadi pada hari Rabu (25/10), sekitar pukul 10.00 WIB, saat 11 wisatawan dari Cilacap berada di atas wahana tersebut. Saat beberapa wisatawan berada di salah satu titik jembatan kaca yang berada pada ketinggian 10 meter itu, tiba-tiba kaca yang mereka injak pecah.

Akibat kejadian tersebut, empat orang wisatawan terperosok, dua orang di antaranya terjatuh ke tanah, sedangkan dua orang lainnya bergelantungan pada kerangka jembatan. Dua wisatawan yang terjatuh ke tanah terdiri atas AI (41) yang mengalami luka-luka dan FA (49) yang berdasarkan hasil pemeriksaan dokter dinyatakan meninggal dunia beberapa saat setelah jatuh, sedangkan dua korban yang bergelantungan pada kerangka jembatan terdiri atas WA (39) dan SSP (45).

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...