Aksi Gejayan, Sejarah Mahasiswa Yogyakarta Menggugat Pemerintah

Safrezi Fitra
13 Februari 2024, 18:57
Gejayan, aksi gejayan, gejayan memanggil, Sejarah Mahasiswa Yogyakarta Menggugat Pemerintah
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/agr/rwa.

Awalnya, pada pukul 09.00 WIB, demonstrasi terjadi di kampus Institut Sains dan Teknologi Akprind serta Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) Yogyakarta dan Universitas Kristen Duta Wacana. Setelah salat Jumat, sekitar 5000-an mahasiswa berdemonstrasi di bundaran kampus UGM.

Pada waktu yang sama, ratusan orang juga melakukan demonstrasi di halaman kampus Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan IKIP Negeri Yogyakarta yang berseberangan. Mereka juga memprotes kekerasan aparat yang terjadi pada 5 Mei 1998 di lokasi tersebut. Sebelum sore, mereka berencana untuk bergabung dengan demonstrasi di UGM, tetapi aparat keamanan mencegahnya dan berhadapan dengan mahasiswa dan masyarakat.

Pada sekitar pukul 17.00 WIB, terjadi bentrokan di Gejayan, Yogyakarta. Ratusan petugas keamanan membubarkan demonstran secara paksa dengan menggunakan panser penyemprot air dan tembakan gas air mata di depan Hotel Radison, yang terletak di persimpangan Jl. Gejayan dan Jl. Kolombo, hingga mengenai warga sekitar.

Mahasiswa dan warga sekitar membalas dengan melemparkan batu, petasan, dan bahkan bom molotov di sekitar Jalan Gejayan, dari perempatan Jalan Padjajaran (Ring Road Utara) hingga perempatan Jalan Adi Sutjipto dan Jalan Urip Sumoharjo. Wilayah ini menjadi arena pertarungan antara demonstran dan aparat yang menghalangi mereka menuju UGM.

Ketegangan berlanjut hingga malam hari, dengan suasana yang mencekam dan suara letusan senjata api terdengar hingga pukul 22.00. Sejumlah orang berusaha menyelamatkan diri sementara yang lain terjebak dalam kepungan polisi dan tentara.

Gejayan Memanggil

Peristiwa Gejayan dikenang sebagai salah satu gerakan semangat perlawanan rakyat terhadap rezim Orde Baru. Momen ini kembali digaungkan mahasiswa Yogyakarta ketika muncul keresahan terhadap negeri.

Pada 2019, para mahasiswa Yogyakarta melakukan protes terhadap pemerintah dengan kembali menggunakan nama "Gejayan" dalam aksinya.

Tagar #GejayanMemanggil menggema di media sosial saat itu, mengajak para mahasiswa Yogyakarta untuk kembali berjuang. Mereka menyatakan kekecewaan terhadap pengesahan RUU KPK menjadi UU, kriminalisasi aktivis di berbagai sektor dan, ketakseriusan dalam penanganan isu lingkungan.

Kini seruan Gejayan Memanggil kembali menggema. Gejayan Kembali Memanggil menyoroti kemunduran demokrasi dan etika di Indonesia menjelang Pemilu 2024.

Risma Kholiq (magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...