Komisi VI DPR Cecar Mendag Zulhas Soal Bansos dan Kenaikan Harga Beras

Ade Rosman
14 Maret 2024, 09:23
bansos, harga beras, beras, mendag, zulkifli hasan
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (ketiga kiri) menyampaikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi VI DPR dan sejumlah BUMN sektor pangan terkait ketersediaan dan stok pangan serta harga pangan saat Ramadhan dan Lebaran 2024 di kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengakui penyaluran bantuan pangan atau bansos beras tidak mampu menurunkan harga beras di pasar. Ia menekankan, program bantuan pangan bertujuan agar 22 juta keluarga paling rentang tidak kesulitan mencari beras.

"Mereka ini adalah kelompok yang paling sensitif dengan kenaikan harga beras, sehingga kalau mereka merasa memiliki beras yang cukup sejumlah 10 kg per bulan, mereka akan cukup tenang menjalani hari-harinya," ujar Bayu dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan, Senin (4/3).

Bayu berencana mengeluarkan bantuan pangan sekaligus untuk periode Maret-April 2024. Ia mendata realisasi distribusi bantuan pangan pada kuartal pertama 2024 baru mencapai 357.939 ton atau 54,22% dari target sejumlah 660.122 ton.

"Saat ini, tinggal tiga kabupaten yang proses verifikasi dan validasi belum selesai. Ini disebabkan daerahnya sulit dijangkau dan ada beberapa masalah teknis," kata Bayu.

Ia memaparkan, masih ada sembilan daerah yang proses verifikasinya belum rampung hingga akhir pekan lalu, Sabtu (2/3). Daerah tersebut adalah Maluku Tenggara, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, Lembata, Asmat, Mimika, Nabire, Puncak, dan Nduga.

Sementara itu, ada lima provinsi yang belum mendapatkan bantuan pangan sama sekali pada Februari 2024, yakni Banten, Bali, papua Barat, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan. Hal tersebut membuat total penyaluran beras bantuan pangan pada Februari 2024 hanya mencapai 144.001 ton dari target 220.040 ton.

Halaman:
Reporter: Ade Rosman
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...