Mentan Tanggapi Langkah Malaysia Melarang Impor Babi dari Indonesia

Rizky Alika
25 Desember 2019, 15:49
menteri pertanian, syahrul yasin limpo, impor babi malaysia, ekspor babi indonesia babi indonesia, babi, ekspor, ekspor daging, impor daging, daging babi, penyakit babi, demam babi Afrika, African Swine Fever (ASF)
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Hingga 11 Desember lalu, jumlah babi mati di Sumatera Utara (Sumut) sudah mencapai 27.070 ekor di 16 kabupaten. Dalam satu hari, angka kematian yang terlapor rata-rata 1.000 - 2.000 ekor per hari. Balai Veteriner Medan menyatakan babi yang mati selain terjangkit hog cholera, juga terindikasi virus demam babi afrika atau African Swine Fever (ASF).

Malaysia Larang Impor Babi

Pemerintah Malaysia melarang peredaran babi dan produk turunannya sejak 13 Desember 2019 lalu. Mengutip dari The Phnom Penh Post, Malaysia melarang peredaran babi dan produk turunannya dari Indonesia menyusul isu flu babi Afrika yang tengah mewabah.

Deputi Kementerian Agrikultur dan Industri Agro Sim Tze Tzin mengatakan turis dilarang membawa masuk produk berbahan babi ke Malaysia. Petugas keamanan akan memeriksa barang bawaaan peumpang dengan ketat. "Industri babi lokal nilainya 5 miliar ringgit Malaysia (Rp 16,8 miliar) dan 93% memenuhi kebutuhan. Pelarangan ini tidak akan memengaruhi penjualan babi di Malaysia," kata Sim.

(Baca: Tiongkok Pangkas Tarif Impor Daging Babi hingga Alpukat AS Mulai 2020)

Menurut Sim, Malaysia hanya mengimpor 7% kebutuhan babi di negaranya. Makanya, dia tidak khawatir harga babi akan naik karena larangan ini. Sejak November tahun lalu, Malaysia sudah menghentikan impor produk berbahan babi, termasuk daging babi yang dibekukan.

Produk yang dilarang berasal dari 10 negara yang terkena wabah flu babi Afrika. Kesepuluh negara itu yakni Kamboja, China, Mongolia, Vietnam, Korea Selatan, Laos, Myanmar, Filipina dan Timor Leste. Dengan wabah tersebut, Indonesia menjadi negara kesebelas yang produk babinya dilarang beredar di Malaysia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...