Pemerintah Rilis Pembaruan Data Lahan Baku Sawah Awal Desember

Image title
Oleh Ekarina
31 Oktober 2019, 19:42
Petani melintas dilahan pertanian kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/3). Menurut Kementerian Pertanian (Kementan) melimpahnya produksi padi di Jabar pada tahun 2016 memberikan kontribusi besar menjadikan Indonesia mengekspor beras s
ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Petani melintas dilahan pertanian kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (16/3). Menurut Kementerian Pertanian (Kementan) melimpahnya produksi padi di Jabar pada tahun 2016 memberikan kontribusi besar menjadikan Indonesia mengekspor beras sebanyak 43,7 persen dan tidak lagi mengimpor beras, untuk meningkatkan produksi padi jabar tahun 2017 Kementan menambah target tanam periode tanam Oktober 2016 hingga Maret 2017 menjadi 1.552.041 hektar.

“Sekarang kita satukan dalam satu data, kita pakai pencitraan satelit dengan resonansi yang lebih rendah. Dengan demikian deviasi dapat lebih diperhitungkan,” ujar Sofyan.

 Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan pihaknya sepakat dengan sistem satu data pertanian yang telah terverifikasi.

(Baca: Dituding Amran Tak Akurat, Ini Penjelasan BPS soal Data Produksi Beras)

Nantinya, data yang terverifikasi akan ditandai dengan citra satelit area berwarna hijau. Sedangkan untuk area yang memerlukan verifikasi ulang yang ditandai dengan area berwarna kuning atau merah yang memerlukan tindakan langsung turun ke lapangan.

"Kami bersama empat institusi memiliki waktu bersama turun ke lapangan ke daerah mana saja, sehingga metodologinya sama," ujarnya.

Dia pun mengungkapkan data Kementerian ATR/BPN yang dirilis 1 Desember nanti siap dijadikan acuan. Hanya saja, untuk data yang memerlukan klarifikasi lapangan, hal itu akan dilakukan bersama institusi lain.

"Itu yang kami sepakati. Mudah-mudahan Indonesia memiliki satu data tentang pertanian," katanya.

Reporter: Dorothea Putri Verdiani

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...