DPR Yakini Data Lahan Sawah BPS Sudah Melalui Kajian Mendalam

Happy Fajrian
28 Oktober 2019, 08:33
amran sulaiman, data BPS luas lahan pertanian,
ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi lahan pertanian. Anggota DPR dari Fraksi Gerindra Darori Wonodipuro meyakini data yang dikeluarkan BPS sudah melalui kajian mendalam oleh para pakar.

(Baca: Dituding Amran Tak Akurat, Ini Penjelasan BPS soal Data Produksi Beras)

Dwi mengatakan selama ini BPS sudah melakukan metodologi penghitungan luas lahan dengan menggunakan satelit dan pengamatan lapangan.

Selain itu petugas BPS juga harus mengirim data dari titik koordinat, jika tidak mengirim data dari lokasi yang ditentukan, terjadi perekaman yang tidak terbaca di sistem server BPS Pusat.

“Saya sudah pernah diajak langsung oleh teman-teman di BPS untuk menghitung luasan lahan, saya bisa katakan faktor  tidak ada, atau kecil sekali," ujarnya.

Di sisi lain, BPS sendiri telah menyatakan akan terus memperbaiki metodologi perhitungan data-data pertanian, termasuk data produksi padi.  Saat ini, BPS melakukan penghitungan luas lahan baku sawah untuk mengukur produksi dan luas panen dengan menggunakan metode kerangka sampel area.

(Baca: Peneliti Indef Sebut Perbaikan Data Pangan Penting Guna Hentikan Impor)

Metode tersebut merupakan pemantauan estimasi luas panen berdasarkan data pengamatan segmen dengan memanfaatkan teknologi citra satelit dan peta lahan baku sawah. Dengan cara ini, BPS mencatat luas lahan baku sawah pada 2018 mencapai 7.105.145 hektare atau turun dibandingkan 7.750.999 hektare pada 2013. 

"BPS tidak tinggal diam dan saling menyalahkan (atas kesalahan data tersebut). Demi #MencatatIndonesia, kami terus berupaya untuk memperbaiki metodologi perhitungan produksi padi," ujar BPS lewat akun @bps_statistics di Instagram, Sabtu (26/10).

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...