Kementan: Pelemahan Rupiah Bukan Penyebab Naiknya Harga Ayam dan Telur

Michael Reily
3 Agustus 2018, 16:47
Telur Ayam Negeri
Arief Kamaludin | Katadata
Harga telur di pasar beberapa waktu lalu mengalami kenaikan signifikan.

Dia pun mengakui perusahaan pakan ternak sudah menaikkan harga seiring dengan pelemahan rupiah, sesuai dengan kesepakatan. Namun, perusahaan juga terbantu dengan stok produksi dengan rata-rata jumlah persediaan selama dua bulan untuk mengurangi tekanan biaya akibat impor bahan baku.

(Baca : Lagi, Telur dan Ayam Sumber Inflasi Juli 2018)

“Kami mengikuti mekanisme pasar,” ujar Desianto.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyatakan gejolak harga ayam dan telur akan kembali stabil. Darmin menjelaskan, kenaikan harga ayam dan telur disebabkan beberapa faktor.

"Itu bukan persoalan besar yang harus dibesar-besarkan. Nanti juga siklusnya (harga ayam dan telur) kira-kira dua hingga tiga bulan (kembali normal)," kata Darmin, kemarin (2/8).

Menurut Darmin, faktor pertama yang menyebabkan kenaikan harga lantaran para penjual ayam dan telur ketika musim libur Lebaran tak beraktivitas.

Adapun mahalnya harga ayam, dia menilai ada masalah dalam perencanaan dan pengembangan ayam umur sehari (day old chicken/DOC). "Bibitnya tadi tidak optimum perencanaannya," kata Darmin.

(Baca juga: Pemerintah Antisipasi Kenaikan Harga Pangan Jelang Idul Adha)

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...