Apple Salip Amazon dan Google Sebagai Merek Paling Berharga Dunia

Happy Fajrian
27 Januari 2021, 15:22
apple, amazon, google, merek paling berharga
ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Segar
Logo Apple Inc terlihat di pintu masuk toko Apple di 5th Avenue di Manhattan, New York, Amerika Serikat, Rabu (16/10/2019).

Melesatnya valuasi Amazon didorong oleh inovasinya selama setahun terakhir. Pada 2020, Amazon membeli 11 pesawat dari maskapai-maskapai yang bisnisnya terpukul pandemi untuk mengembangkan kemampuan logistiknya. Amazon juga mendiversifikasi bisnisnya ke sektor kesehatan dengan Amazon Pharmacy dan alat fitness tracker, Halo.

Sementara itu Google berada pada urutan ke-3 dengan valuasi US$ 191,2 miliar atau sekitar Rp 2.686,4 triliun. Nilai tersebut hanya naik sekitar 1,4% dibandingkan tahun lalu senilai US$ 188,5 miliar. Hal ini lantaran pendapatan perusahaan yang dibangun Bill Gates ini terpukul pandemi.

Selain Amazon, raksasa e-commerce Tiongkok, Alibaba juga menikmati lonjakan transaksi selama pandemi sehingga valuasinya melesat 108,1% menjadi US$ 39,2 miliar. Anak usaha Alibaba, Taobao, valuasinya juga melesat 44% menjadi US$ 53,3 miliar, dan Tmall naik 60% menjadi US$ 49,2 miliar.

Beberapa perusahaan e-commerce lainnya juga menikmati lonjakan valuasi, seperti JD.com yang valuasinya naik 81,9% menjadi US$ 23,5 miliar sejalan dengan lonjakan pengguna tahunannya hingga 30%. Sementara merek e-commerce asal Jepang, Rakuten, valuasinya naik 49% menjadi US$ 7,7 miliar.

Valuasi perusahaan ritel fisik yang mulai mengadopsi teknologi juga mengalami kenaikan yang signifikan. Seperti Target yang naik 30% menjadi US$ 20,7 miliar, dan Walmart naik 20,2% menjadi US$ 93,2 miliar.

Kompetisi yang Ketat di Layanan Streaming dan Gaming

Seiring dengan kegiatan masyarakat yang lebih banyak di rumah, layanan streaming seperti Netflix, Disney, HBO dan Spotify bersaing ketat untuk mencari pelanggan baru. Kompetisi sepertinya dimenangkan oleh Netflix dengan valuasi merek yang naik 9% menjadi US$ 24,9 miliar.

Sementara kompetitornya Disney dan HBO, masing-masing turun sebesar 9% menjadi US$ 51,2 miliar dan 3% menjadi US$ 4 miliar. Sementara layanan streaming musik Spotify valuasi mereknya meroket 39% menjadi US$ 5,9 miliar.

Selama pandemi ini masyarakat juga memiliki waktu lebih banyak untuk bermain. Hal ini terlihat dari valuasi pengembang gim seperti Electronic Arts yang naik 14% menjadi US$ 5,6 miliar, kemudian raksasa gim asal Tiongkok, Tencent melesat 28% menjadi US$ 56,4 miliar, serta Activision Blizzard naik 20% menjadi US$ 6,3 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...