Cek Data: Benarkah Tudingan Mardigu Defisit Minyak Disebabkan Korupsi?

Reza Pahlevi
11 November 2022, 06:25
minyak, eksplorasi cadangan minyak, neraca minyak
KATADATA
Foto udara Rig Offshore Sumur Tambakboyo-3 Saka Energi Indonesia di Blok Pangkah, Pantai Utara Jawa Timur, Rabu, (10/4/2019).

Konsumsi mulai melebihi produksi terjadi sejak 2003. Perlu diingat, 2003 adalah tahun yang sama ketika Indonesia pertama kali mencatat defisit neraca minyak. 

Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa produksi minyak Indonesia terus turun? Di sini penjelasan dan tudingan Mardigu tidak berdasarkan fakta dan data yang sebenarnya. Dari data yang tersedia, penyebab utamanya adalah cadangan minyak Indonesia yang terus menipis. 

(Lihat: Arti “E&P” di Perusahaan Migas)

Cadangan terbukti minyak Indonesia turun dari 11 miliar barel pada 1980 menjadi hanya 2,4 miliar barel pada 2020. Jika tidak ada penemuan cadangan baru, dengan kapasitas produksi saat ini produksi minyak Indonesia hanya bertahan 9,5 tahun ke depan.  

Indonesia juga sulit berharap adanya penemuan cadangan baru, jika mengacu pada data. Ini karena aktivitas eksplorasi atau pencarian sumber minyak tidak banyak menemukan cadangan baru sejak 2015.

Jumlah sumur baru yang berproduksi hanya sekitar 20 sumur per tahun pada periode 2000-2015. Sejak 2015, jumlah sumur baru yang ditemukan rata-rata hanya 10 sumur setiap tahunnya.

Berkurangnya penemuan sumur baru disebabkan minimnya kegiatan eksplorasi. Kondisi ini akibat dari minat investasi untuk eksplorasi yang lebih rendah, dibandingkan investasi untuk pengembangan dan produksi. Tidak hanya itu, nilai investasi untuk eksplorasi ini juga konsisten turun sejak 2015.

Pernyataan Mardigu yang menyebutkan ada pihak-pihak yang “mengantongi” keuntungan dari impor minyak selama ini sulit dibuktikan tanpa bukti di pengadilan. 

Meski begitu, dari data yang dipaparkan di atas menunjukkan defisit minyak tidak terjadi secara tiba-tiba, seperti kata Mardigu. Defisit disebabkan produksi minyak Indonesia yang terus menurun. Hal ini merupakan imbas cadangan minyak yang menipis seiring berkurangnya aktivitas eksplorasi dan seretnya investasi untuk mencari cadangan minyak baru. 

Sumber data:

BP Statistical Review of World Energy

BPS 

SKK Migas 

---------------

Jika Anda memiliki pertanyaan atau informasi yang ingin kami periksa datanya, sampaikan melalui email: [email protected] atau via akun media sosial Katadata.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...