Diblokir AS, Teknologi Huawei Tetap Dipakai di Indonesia hingga Brasil

Desy Setyowati
15 Juni 2019, 07:00
Teknologi Huawei
123RF.com
Perusahaan di Indonesia, Spanyol hingga Brasil masih menggunakan teknologi Huawei

Perusahaan di Indonesia, Spanyol hingga Brasil masih menggunakan teknologi Huawei, kendati perusahaan tersebut masuk daftar hitam (blacklist) perdagangan di Amerika Serikat (AS). Perusahaan-perusahaan tersebut memanfaatkan teknologi Huawei untuk mengembangkan jaringan generasi kelima (5G).

Salah dua perusahaan Indonesia yang menggunakan teknologi Huawei adalah Telkomsel dan XL Axiata. Telkomsel bekerja sama dengan Huawei untuk mengembangkan Joint Innovation Center 5.0 pada awal tahun ini. Kolaborasi ini dalam rangka pengembangan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Indonesia.

Telkomsel juga bekerja sama dengan Cisco dan Ericsson untuk meningkatkan kualitas jaringan 5G. “Dalam hal kerja sama, kami terbuka dengan semua mitra,” kata Vice President Network Cloud Management Telkomsel Ivan C Permana kepada Katadata.co.id, Jumat (14/6).

(Baca: Langkah Gencar Telkomsel Kembangkan 5G: Gandeng Huawei hingga Ericsson)

Vice President Corporate Communications Telkomsel Denny Abidin menambahkan, perusahaannya memastikan bahwa seluruh perangkat yang digunakan memenuhi ketentuan pemerintah dan standardisasi The 3rd Generation Partnership Project (3GPP).  Meski Huawei dikenakan sanksi di AS, menurutnya layanan komunikasi dan jaringan Telkomsel berjalan normal hingga saat ini.

Dia menegaskan, bahwa perusahaannya akan terus melakukan transformasi digital dan berinvestasi dalam mengimplementasikan peta jalan teknologi mobile broadband. “Hal ini untuk menghadirkan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan,” kata dia.

Sedangkan XL Axiata menggandeng Huawei untuk membangun jaringan simplified transport dengan solusi Optical Networking 2.0. Jaringan ini dinilai bisa meningkatkan kualitas layanan, termasuk 5G.

Solusi tersebut menggunakan all-optical cross-connect (OXC) guna mendukung dibangunnya jaringan mesh backbone secara tiga dimensi (3D) dan koneksi one-hop antar titik. Alhasil,  provisi layanan ke konsumen akhir (end-to-end) menjadi lebih cepat.

Vice President Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih menyampaikan, Huawei merupakan salah satu dari beberapa mitra teknologi dalam upaya pengembangan jaringan dan infrastruktur. “Terkait dengan informasi pembatasan bisnis Huawei oleh AS, kami turut mencermati hal tersebut. Saat ini, kami masih mempelajari lebih lanjut mengenai kemungkinan dampaknya terhadap bisnis terutama layanan data,” katanya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...