Naik Hampir 4 Kali, Fintech Pembiayaan Sumbang Rp 100 T ke PDB 2020
Izzudin mengatakan, ada dua faktor yang menyebabkan kontribusi fintech pembiayaan terhadap PDB meningkat. Pertama, industri ini memudahkan pengajuan pinjaman dan penyalurannya ke peminjam (borrower) karena pemanfaatan teknologi.
(Baca: Fintech Lending Diklaim Sumbang Rp 26 Triliun ke PDB Indonesia)
Kedua, indeks literasi keuangan yang meningkat dari 29,07 % pada 2016 menjadi 38,03% pada tahun ini. “Harapannya (tingkat literasi) ini bisa lebih baik agar semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan fintech lending," kata dia.
Selain berkontribusi terhadap nilai 21 sektor, fintech pembiayaan berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan riset Indef dan AFPI, industri berbasis digital ini menyerap 326 ribu orang atau 0,32% terhadap total angkatan kerja secara nasional.
Rinciannya, tenaga kerja di jasa dana pensiun naik 25,5% dan lembaga keuangan lainnya 68,1% yoy. Jumlah pekerja di jasa asuransi dan perbankan juga masing-masing naik 2,7% dan 1% yoy. Indef dan AFPI menilai, kenaikan ini salah satunya didorong oleh kehadiran fintech pembiayaan.
Riset tersebut dilakukan selama Agustus hingga September tahun ini, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Juni terkait 113 perusahaan fintech pembiayaan.
(Baca: Sebanyak 127 Fintech Pinjaman Sudah Melayani 15 Juta Penduduk)