Menakar Peluang Konsolidasi di Antara GoPay, DANA, OVO, dan LinkAja

Cindy Mutia Annur
24 Oktober 2019, 17:17
Katadata Forum mengadakan diskusi dengan tema "Menakar Gelombang Besar Transaksi Digital”di GoWork, Menara Rajawali, Jakarta (24/10/2019). Acara ini dihadiri oleh CEO DANA, Vincent Henry Iswaratioso, Head of Government Relation and Policy Gojek, Brigitta
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Katadata Forum mengadakan diskusi dengan tema "Menakar Gelombang Besar Transaksi Digital”di GoWork, Menara Rajawali, Jakarta (24/10/2019). Acara ini dihadiri oleh CEO DANA, Vincent Henry Iswaratioso, Head of Government Relation and Policy Gojek, Brigitta Ratih Esthi, Head of Digital Banking Busniess Product Bank BTPN, Waasi Sumintardja, Sinta Setyaningsih, Head of PR OVO, dan Head of Brand Marketing Communication Group LinkAja, Ignatius Untung. GoPay, DANA, OVO, dan LinkAja menanggapi beragam peluang konso

Head of Public Relations OVO Sinta Setyaningsih menambahkan, persaingan antarfintech tetap bakal terjadi. Ia menilai, proses seleksi alam lah yang akan membuat jumlah pemain mengerucut.

"Jadi, jalan (industri fintech pembayaran) masih sangat panjang. Kami belum bisa prediksi ke depannya bakal seperti apa, memungkinkan (konsolidasi) atau tidak," katanya. Namun, menurut perusahaan saat ini yang terpenting adalah bagaimana adopsi transaksi non-tunai pada akhirnya bisa dimanfaatkan masyarakat. 

(Baca: Gojek Sebut Ada Peluang GoPay Jadi Unit Bisnis Terpisah)

Sebelumnya, Head of Corporate Communications GoPay Winny Triswandhani mengatakan, perusahannya memilih berfokus pada kolaborasi dalam rangka memperkenalkan layanan dompet digital ke masyarakat. “Salah satu yang kami ajak kerja sama adalah fintech,” kata dia kepada Katadata.co.id, beberapa waktu lalu (25/9).

Ia mencontohkan, layanan pembayaran GoPay bisa dipakai untuk membeli reksa dana di bibit.id. Bibit.id merupakan fintech penasihat digital (robo advisor) yang menakar produk investasi sesuai dengan level risiko pengguna.

Selain itu, fintech pembayaran Finarya bekerja sama dengan Gojek untuk menghadirkan layanan LinkAja di aplikasi. Dengan begitu, ada dua dompet digital di platform Gojek. “Saat ini fokus kami adalah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkenalkan transaksi non-tunai di seluruh lapisan masyarakat Indonesia,” katanya.

McKinsey dalam laporannya bertajuk ‘Synergy and Disruption: Ten trends shaping fintech’ pada akhir tahun lalu menyebutkan, ada tiga tren yang akan membentuk lanskap layanan keuangan digital Tiongkok.

Pertama, para pemain yang skalanya besar akan terus mengadopsi teknologi. Dengan begitu, mereka bisa merambah model bisnis fintech-as-a-service (FaaS) dengan menyediakan solusi layanan bagi perusahaan sejenis yang skalanya lebih kecil.

Kedua, bank dan perusahaan asuransi berinvestasi besar-besaran untuk menawarkan layanan berbasis digital. Salah satu contohnya, PingAn. Terakhir, pemerintah berpotensi membuat peraturan untuk mendorong konsolidasi fintech.

(Baca: Kabar OVO Gabung dengan DANA, Menteri Kominfo Minta Ikuti Aturan)

 

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...