Mayoritas Fintech Terpukul Corona, tapi Tetap Diminati Investor

Fahmi Ahmad Burhan
10 September 2020, 17:07
Mayoritas Fintech Terpukul Corona, tapi Tetap Diminati Investor
Ajeng Dinar Ulfiana|KATADATA
(ki-ka) Sri Mulyani Menteri Keuangan Indonesia, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Triyono Gani, Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dan moderator dalam acara Indonesia Fintech Summit & Expo 2019 di Jakarta Convention Center,  Jakarta (23/9).

Kemudian 9% anggota melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Sebagian besar atau 43% memilih untuk memperkuat arus kas.

Alhasil, 46% responden berupaya meningkatkan investasi. Sedangkan 25% telah meningkatkan investasi sebanyak yang dibutuhkan.

Hanya 2% yang menghimpun investasi lebih dari yang dibutuhkan. Rata-rata investasi yang dihimpun Rp 500 juta hingga Rp 35 miliar.

Mayoritas pendanaan kepada startup fintech pun seri A selama masa pagebluk ini. Setidaknya, ada tiga sumber utama investasi yakni pendanaan sendiri (bootstrap), investor individu (angel investor), dan modal ventura.

Berdasarkan data Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo), 25% dari 32 startup yang meraih pendanaan per kuartal II merupakan fintech. Beberapa di antaranya Modalku yang mendapatkan komitmen pendanaan seri C US$ 40 juta (Rp 625 miliar), KoinWorks US$ 20 juta (Rp 316 miliar), dan Investree memperoleh pendanaan seri C US$ 23,5 juta (Rp 379,3 miliar).

Ketua Amvesindo Jefri Sirait mengatakan, fintech tetap menjadi startup yang menarik bagi investor meski di tengah pandemi Covid-19. "Inovasinya sangat berguna,” kata dia saat mengikuti acara bertajuk ‘Startup Merdeka di Era Pandemi’, akhir bulan lalu (27/8).

Sektor fintech dinilai sangat potensial, karena ada banyak masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan akses keuangan (unbanked). Selain itu, pemerintah termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) mulai terbuka dengan industri ini. Begitu juga dengan perbankan.

Selain itu, layanan fintech dibutuhkan saat pandemi corona. Wakil Menteri I BUMN sekaligus Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, fintech dapat membantu pemerintah dalam menyampanyekan penerapan protokol kesehatan.

"Fintech bisa menggunakan modal dan pengaruhnya untuk membangun gerakan, guna menggalakkan protokol kesehatan Gerakan 3M kepada masyarakat Indonesia, khususnya milenial," kata Budi Sadikin, saat konferensi pers virtual, Kamis (10/9).

Potensi PHK Startup
Potensi PHK Startup (Katadata)

 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...