Tren Neobank di Indonesia, Enam Fintech Akuisisi dan Investasi di Bank

Fahmi Ahmad Burhan
1 Maret 2022, 16:45
fintech, bank, bank digital. bank jago, neo commerce, akulaku, kredivo, gopay, gojek, ajaib,
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/AWW.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

2. GoPay

PT Dompet Karya Anak Bangsa, pengelola GoPay menguasai 22,16% saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) pada 2020. CEO GoTo Andre Soelistyo mengatakan, investasi di ini bagian dari strategi bisnis jangka panjang.

Hal itu akan memperkuat pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis perusahaan ke depannya. Langkah ini sejalan dengan rencana GoTo membesarkan GoPay dan memimpin layanan keuangan digital di Indonesia.

3. Kredivo

PT Finaccel Teknologi Indonesia atau Kredivo resmi menjadi pengendali PT Bank Bisnis Internasional Tbk (BBSI) tahun lalu. Status pengendali tersemat setelah Kredivo membeli saham dari pemilik lama Rp 439,69 miliar pada transaksi 15 Oktober 2021.

Berdasarkan keterbukaan informasi, Kredivo sebelumnya hanya memiliki 726,36 juta unit atau setara 24% saham Bank Bisnis Internasional.

Fintech itu kemudian membeli 484,24 juta unit atau 16% dengan harga Rp 908 per lembar. Ini artinya, Kredivo menggelontorkan dana sekitar Rp 439,69 miliar.

4. Ajaib

PT Takjub Finansial Teknologi (Ajaib) resmi memiliki 24% atau 554,4 juta saham PT Bank Bumi Artha Tbk. Ajaib memiliki Bank Bumi Arta melalui rekening efek PT Ajaib Sekuritas Asia.

Kepemilikan Ajaib di Bank Bumi Arta terungkap melalui laporan kepemilikan saham investor di atas 5% saham yang disampaikan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

5. WeLab

Perusahaan milik Sequoia Capital dan miliarder Li Ka-shing ini mengakuisisi 24% saham di PT Bank Jasa Jakarta. Tujuannya, mengembangkan bank digital di Indonesia.

6. Alami

Fintech lending syariah ini membeli Bank Perkreditan Rakyat (BPR) tahun lalu. CEO Alami Dima Djani menyampaikan, proses akuisisi dan penambahan modal tersebut dilakukan secara bertahap.

Perusahaan juga berencana mengembangkan bank berbasis teknologi lewat akuisisi ini.

Sebelumnya, Kepala Departemen Riset Sektor Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inka Yusgiantoro mengatakan, keuntungan perusahaan teknologi memiliki bisnis bank yaitu meningkatkan skala bisnisnya, terutama sistem pembayaran.

Selain itu, “mungkin dalam rangka mewujudkan ekosistem digitalnya," kata Inka dalam sesi webinar, akhir tahun lalu (23/11/2021).

Dari sisi bank, masuknya raksasa teknologi, termasuk fintech, dapat mempercepat proses digitalisasi di internal bank. Selain itu, bank mendapatkan keuntungan karena modalnya diperkuat dengan investor baru.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...