Transaksi GrabFood - GoFood Asia Tenggara Diramal Rp 398 T pada 2025

Fahmi Ahmad Burhan
10 September 2021, 20:30
grabfood, gofood, grab, gojek
shutterstock
Ilustrasi, platform pesan-antar makanan

Selain pandemi Covid-19, kenaikan transaksi pesan-antar makanan terdongkrak peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah. Juga karena adopsi ponsel pintar (smartphone) di kota-kota tingkat (tier) dua melonjak.

Group Managing Director for Operations di Grab Russell Cohen mengatakan, mayoritas transaksi pesan-antar makanan saat ini berasal dari kota-kota besar di Asia Tenggara. "Namun, dengan peningkatan infrastruktur dan konektivitas, kami percaya bahwa gelombang pertumbuhan berikutnya akan datang dari kota-kota kecil," katanya.

Riset juga menunjukkan bahwa Grab mendominasi pasar pesan-antar makanan di Asia Tenggara. GrabFood mempunyai pangsa pasar 50% tahun lalu.

Sebelumnya, perusahaan venture building berbasis di Singapura, Momentum Works juga mencatat bahwa GMV pesan-antar makanan GrabFood US$ 5,9 miliar atau sekitar Rp 83 triliun tahun lalu. Sedangkan GoFood dari Gojek US$ 2 miliar atau Rp 28 triliun.

Grab menyumbang hampir setengah dari total GMV pesan-antar makanan di Asia Tenggara sepanjang tahun lalu, meski ada pandemi corona. Urutan kedua ditempati oleh startup asal Jerman, FoodPanda dengan US$ 2,5 miliar. Perusahaan rintian ini beroperasi di beberapa negara di regional.

Disusul oleh Gojek dengan GMV US$ 2 miliar. Sedangkan, “total GMV pesan-antar makanan di Asia Tenggara naik 183% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 11,9 miliar pada tahun lalu,” demikian isi laporan, dikutip dari Tech In Asia, pada Januari (12/1).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...