Dari Xurya hingga Waste4Change, Ini Deretan Startup Peduli Lingkungan

Fahmi Ahmad Burhan
6 Mei 2022, 08:53
PLTS atap buatan startup Xurya
Xurya
PLTS atap buatan startup Xurya

3. Jejak.in

Jejak.in merupakan startup yang menyediakan solusi berbasis kecerdasan buatan alias artificial intelligent (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk membantu bisnis melakukan perimbangan karbon (carbon offset).

Jejak.in juga mengikuti program akselerasi Gojek Xcelerate. Founder sekaligus CEO Jejak.in Arfan Arlanda mengatakan, perusahaan menggaet pabrik skala besar dan kecil untuk mengurangi emisi karbon. Salah satu produk yang dibuat Jejak.in yakni Tree and Carbon Storage Monitoring Platform, yang dapat mengumpulkan dan menganalisis data ekologis lingkungan.

"Kami berharap masyarakat berpartisipasi aktif ikuti pengurangan jejak karbon," ujar Arfan, pada 2020.

4. Siklus

Startup tersebut mempunyai visi mengurangi polusi plastik. Dengan mengandalkan teknologi, Siklus mengalirkan produk keluar dengan aman dan tepat untuk mengoptimalkan rantai pasok.

Siklus menawarkan layanan isi ulang pada sejumlah produk, seperti sabun, sampo, minyak tanah hingga deterjen. Decacorn asal Singapura, Grab juga merambah sektor ini.

Co-Founder sekaligus CEO Grab Grup Anthony Tan mengatakan, perusahaan mempunyai serangkaian inisiatif untuk mengurangi emisi karbon. “Ini supaya bisnis kami juga dapat tumbuh dan berhasil dalam jangka panjang," katanya dalam siaran pers, (22/6/2021).

5. Refill Aja

Startup asal Bali ini mengusung konsep meminimalkan penggunaan sampah kemasan sekali pakai. Refill Aja menawarkan sejumlah produk pemakaian konsumen yang bisa diisi ulang, seperti pembersih lantai, pembersih piring, detergen cair, sabun tangan, dan sabun cair.

6. Mycotech Lab (MYCL)

Perusahaan fesyen ini menjalankan bisnis sosial dengan memanfaatkan limbah pertanian sebagai bahan material pakaian. Mereka menyulap limbah agrikultur seperti jamur menjadi benang.

MYCL berhasil menggaet pasar global dengan model bisnis yang dijalankan. Perusahaan ini berhasil menembus Amerika Serikat dan Singapura.

MYCL pada Juni 2021 lalu berhasil menggaet brand asal Jepang bernama Doublet. Produk kerja sama itu sukses diperkenalkan dalam pagelaran Paris Fashion Week.

 Produk ramah lingkungan kini menjadi mulai banyak diminati oleh masyarakat. Hasil survei Katadata Insight Center (KIC) “Katadata Consumer Survey on Sustainability” menunjukkan sebanyak 60,5% konsumen membeli produk berkelanjutan atau ramah lingkungan karena ingin melestarikan bumi. Berikut hasil survei tersebut: 

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...