Startup Belanja Kilat Sempat Kebanjiran Investasi, Kini PHK dan Tutup

Desy Setyowati
22 Desember 2022, 14:17
E-commerce kilat, quick commerce, startup, pendanaan, phk,
Katadata/Desy Setyowati
E-commerce kilat atau quick commerce
NoStartupPHK PegawaiTutup LayananPivot
1TaniHubPHK pada FebruariTutup operasional warehouse atau pergudangan di Bandung dan Bali pada FebruariSetop business to consumer (B2C). Berfokus di business to business (B2B)
2Brambang-Tutup platform Brambang.com pada MeiMembuat layanan baru bernama BrambangElektronik
3SayurboxDikabarkan PHK pada Juli dan PHK lagi pada DesemberTutup toko offline Toko Panen pada Juni-
4HappyFresh-Tutup layanan di Jakarta pada awal September dan kembali membuka operasional pada akhir September atau setelah meraih pendanaan-
5BananasPHK pada OktoberTutup layanan pada OktoberMembuat layanan baru, namun belum diumumkan
6Grab-menghentikan GrabMart Kilat di Bandung pada Juni-

Sumber: Data diolah Katadata.co.id

Tantangan Startup 'Sayur'

Pemodal ventura menilai startup jenis ini menghadapi tantangan yang tak mudah, salah satunya kenaikan harga BBM.  Ketua Asosiasi Modal Ventura Untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Eddi Danusaputro mengatakan bahwa startup sayuran menghadapi tiga tantangan.

Tantangan tersebut yakni memastikan kesediaan supply (pasokan) barang, logistik yang andal, dan dampak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kenaikan harga BBM meningkatkan biaya logistik yang kemudian berdampak pada kenaikan harga. Bila startup tak mampu menawarkan harga dan fasilitas yang menarik, bisa ditinggalkan konsumen. “Bisa-bisa konsumen beralih,” kata Eddi kepada Katadata.co.id, pada Agustus (19/9).

Bila startup sayuran berbisnis pada B2C dan early stage, maka mereka juga perlu promo atau ‘bakar uang’.

Namun, di sisi lain, saat ini para investor lebih berhati-hati dalam mengguyurkan modal. “Uang lebih terbatas karena investor makin selektif,” kata dia.

Co-Founder sekaligus Managing Partner di Ideosource dan Gayo Capital Edward Ismawan Chamdani mengatakan bahwa kemungkinan tumbangnya startup sayuran dikarenakan model bisnis yang tidak cocok.

Startup kan memang mencari model bisnis yang cocok,” katanya kepada Katadata.co.id, pada September (19/9). Ia menyarankan para startup tersebut tetap fokus pada core value bisnis.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...