Wajibkan Penumpang Selfie, Grab Klaim Kejahatan Turun 30% di Malaysia
Fitur ini bakal diterapkan menyeluruh di Malaysia secara bertahap pada tahun ini. Country Head Grab Malaysia Sean Goh mengatakan, fitur tersebut terbukti menurunkan tingkat kejahatan oleh penumpang yang menggunakan layanannya.
Untuk itu, fitur ini bakal diterapkan menyeluruh. “Kami yakin dengan kombinasi teknologi kami dan upaya kolaborasi dengan pihak berwenang, akan mencegah kejahatan dan membantu menjaga mitra pengemudi kami tetap aman,” ujar Sean.
Pada Juli 2018 lalu, Grab di Indonesia juga menerapkan fitur serupa. Namun, fitur tersebut berlaku untuk mitra pengemudi, bukan penumpang. Saat menerima pesanan, mitra pengemudi akan diminta untuk melakukan verifikasi identitas lewat swafoto.
(Baca: Tolak Komentari Aturan Baru Taksi Online, Grab Pastikan Armadanya Aman)
Selain itu, Grab merilis fitur penyamaran nomor telepon (number masking), berbagi lokasi secara real time (Share My Ride), dan tombol darurat (panic button) di Indonesia. President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, fitur number masking yang diuji coba di Jakarta sejak awal November 2018, disebut-sebut menurunkan insiden gangguan telepon dan pesan terhadap penumpang sebesar 70%.
Grab juga akan menguji coba kamera keamanan di sekitar 3.000 armada GrabCar, bekerja sama dengan JVCKENWOOD pada 2019. "Kami telah meningkatkan standar keselamatan industri transportasi secara keseluruhan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia," kata dia, akhir tahun lalu.
(Baca: Begini Strategi Grab dan Go-Jek Tingkatkan Keselamatan Berkendara)