WhatsApp Tambah Peserta Panggilan Video, Siap Bersaing dengan Zoom

Pingit Aria
20 April 2020, 16:02
Ilustrasi WhatsApp
PXHERE.COM
Ilustrasi WhatsApp

Sedangkan pesaing mereka dapat memberikan layanan lebih dengan kapasitas panggilan video lebih besar dengan memungut biaya bulanan. Salah satunya adalah GoToMeetings, yang memungkinkan pengguna dapat menikmati kapasitas hingga 150 orang lewat berlangganan paket termurah seharga US$ 14 per bulan.

Selain itu juga ada Join.me, yang menyediakan kapasitas panggilan video hingga 250 orang dengan biaya langganan US$ 20 per bulan. Tidak hanya kapasitasnya yang lebih besar, GoToMeetings dan Join.me juga lebih cocok untuk dipakai oleh perusahaan bisnis ketimbang WhatsApp atau Google Duo.

(Baca: Pegawai Ancam Demo Pekan Depan, Amazon Kembangkan Alat Uji Covid-19)

Sebab, keduanya menyediakan fitur-fitur yang berguna untuk menunjang konferensi online berskala besar, antara lain fitur merekam tayangan rapat, papan tulis digital, berbagi layar, transkrip otomatis, berbagi file, membuat URL unik, dan sebagainya.

Ada pun aplikasi konferensi online berskala besar yang dapat digunakan tanpa pungutan biaya adalah Zoom. Pengguna gratisan Zoom dapat menikmati kapasitas panggilan video hingga 100 orang dalam durasi terbatas. Jika ingin menambah durasi, pengguna harus menggunakan layanan berbayar.

Zoom juga telah meningkatkan keamanannya, seiring dengan munculnya kasus-kasus peretasan dalam bentuk zoombombing.

Di Indonesia, zoombombing didapati dalam diskusi bertajuk ‘Kolaborasi Multistakeholders Memerangi Hoax dan Disinformasi di Tengah Pandemi Covid-19’ yang diselenggarakan pada 16/4) lalu oleh Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas). Di tengah diskusi, tiba-tiba terdapat pengguna dengan nama samara 'Bin Laden' yang menyusup dan menampilkan video porno saat diskusi sedang berlangsung.

Selain itu, didapati pula data milik lebih dari 500 ribu akun Zoom diperjualbelikan di situs kejahatan dunia maya (dark web) dan forum peretas. Informasi yang ditransaksikan bahkan mencakup alamat email, kata sandi, URL pertemuan pribadi, dan HostKey pengguna.

Data-data tersebut dibanderol US$ 0,002 atau sekitar Rp 31 untuk setiap akun. Bahkan, sebagian akun ditawarkan secara cuma-cuma kepada peretas lain. Akun yang dibeli kemudian dapat digunakan untuk melakukan zoomboombing.

(Baca: Isu Hoaks Tembus 562, Salah Satunya ATM Jadi Sarang Penularan Corona)

Sebelum merebaknya zoombombing, tingkat keamanan aplikasi Zoom juga sudah terlebih dahulu disorot oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Hal ini mendorong Kemkominfo berencana untuk mengembangkan aplikasi serupa.

Pengembangan layanan tersebut turut didukung oleh perusahaan telekomunikasi Telkomsel. “Aplikasi khusus itu kami sedang mempelajari,” kata Menteri Kominfo Johnny G Plate, pada Selasa (7/3) lalu.

Zoom menduduki peringat kedua sebagai aplikasi konferensi online paling populer selama pandemi virus corona. Menurut Statista, pada hingga Maret 2020, aplikasi asal Amerika Serikat tersebut telah diunduh sebanyak 26,9 juta kali dan memiliki 4,3 juta pengguna aktif. Informasi selengkapnya dapat dilihat dalam grafik Databoks berikut ini:

Reporter: Nobertus Mario Baskoro

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...