AS Minta Australia Tak Paksa Google – Facebook Bayar Konten Berita

Desy Setyowati
19 Januari 2021, 11:30
AS Minta Australia Tak Paksa Google – Facebook Bayar Konten Berita
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY
Dua orang membuka laman Google dan aplikasi Facebook melalui gawainya di Jakarta, Jumat (12/4/2019).

Hasil penyelidikan ACCC menemukan bahwa untuk setiap 100 dolar Australia belanja iklan online sebanyak 53 dolar Australia masuk ke Google dan 28 dolar Australia ke Facebook. Hanya 19 dolar Australia yang masuk ke perusahaan media.

Tuntutan terhadap Facebook dan Google
Tuntutan terhadap Facebook dan Google (Katadata)

Pada Oktober 2020, Google menyiapkan US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun untuk membayar konten berita berlisensi. Vice President of Product Management for News Google Brad Bender menyadari bahwa pendapatan kantor berita dari iklan turun selama pandemi corona. Oleh karena itu, perusahaan sepakat untuk membayar konten yang ditampilkan.

Google sudah menandatangani kesepakatan lisensi dengan sekitar 200 media di sejumlah negara seperti Jerman, Brasil, Argentina, Kanada, Inggris, Australia, India, Belgia, dan Belanda. 

Beberapa perusahaan yang diajak bekerja sama yakni Der Spiegel, Stern, Die Zeit, Folha de S.Paulo, Band, Infobae, El Litoral, GZH, WAZ, dan SooToday. Google pun berencana memperluas kerja sama dengan media di negara lain.

Sedangkan pada September 2020, Facebook mengancam akan memblokir fitur berbagi berita, jika kode etik wajib Australia diterbitkan. Pemblokiran ini bakal diterapkan di platform besutan Facebook lainnya, seperti Instagram.

“Kami mengusulkan (kebijakan) versi kami, tentang sesuatu yang bisa diterapkan,” kata Kepala Kemitraan Berita Facebook Campbell Brown dikutip dari CNBC Internasional, September 2020 (1/9/2020).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...