Investasi ke Teknologi Tenaga Surya – Limbah Makanan Rp 1.245 Triliun

Desy Setyowati
28 Desember 2021, 15:36
teknologi, teknologi iklim, listrik tenaya surya, investasi
Katadata
Panel surya

Disusul oleh Eropa US$ 18,3 miliar. Ini didorong oleh peningkatan mobilitas dan transportasi 494%. Sedangkan Cina US$ 9 miliar.

“Dalam 12 bulan terakhir ini, kita melihat komitmen global untuk menanggapi krisis iklim dan mencapai net zero. Kini terdapat peluang penting bagi venture capital untuk menetapkan arah perjalanan investasi, dengan meningkatkan fokus pada area-area teknologi utama yang akan mendorong kemajuan terbesar dalam dekarbonisasi,” kata Emma.

PwC pun mengungkapkan beberapa temuan terkait teknologi iklim, sebagai berikut:

  • Rata-rata besaran transaksi naik hampir empat kali lipat dari US$ 27 juta pada semester I 2020 menjadi US$ 96 juta pada semester I 2021.
  • Jumlah investor aktif naik dari di bawah 900 menjadi sekitar 1.600
  • Perusahaan akuisisi bertujuan khusus alias Special Purpose Acquisition Company (SPAC) bidang teknologi iklim mengumpulkan dana US$ 25 miliar pada semester I 2021. Ini lebih dari sepertiga dari total.
  • Investasi ke teknologi iklim paling besar mengalir ke kendaraan listrik (EV), mobilitas mikro, dan model transit inovatif lainnya. Area ini mengumpulkan dana hampir US$ 58 miliar selama Juli 2020 – Juni 2021. Totalnya, mewakili dua pertiga dari total pendanaan teknologi iklim.
  • Sektor mobilitas dan transportasi, industri, manufaktur, manajemen sumber daya, dan jasa keuangan mengalami pertumbuhan paling pesat dari tahun ke tahun (year on year/yoy). Pertumbuhan pada Semester II 2019 - Semester I 2021, masing-masing US$ 58 miliar, US$ 6,9 miliar, dan US$ 1,2 miliar.
  • Lima teknologi teratas yang mewakili lebih dari 80% potensi pengurangan emisi di masa depan meliputi: tenaga surya, tenaga angin, teknologi limbah makanan, produksi hidrogen hijau, dan makanan alternatif atau protein rendah.

ESG, Government, and Infrastructure Advisor dari PwC Indonesia Julian Smith,  menyampaikan, pertumbuhan pesat teknologi iklim merupakan mekanisme penting untuk melandaikan kurva emisi. Selain itu, menempatkan langkah di jalur yang tepat untuk memenuhi sasaran penurunan 1,5 derajat suhu bumi.

“Investasi diperlukan di semua bidang,” kata dia. Oleh karena itu, pendanaan ke bidang teknologi baru dapat mendorong inovasi dan terobosan untuk mempercepat dekarbonisasi.

Namun tantangannya yakni implementasi, kecepatan, skala hingga keterlibatan dan tindakan dari pembuat kebijakan serta investor dalam merealisasikan potensi teknologi iklim ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...