Eropa Akan Paksa Google hingga Instagram Bongkar Cara Kerja Sistemnya

Fahmi Ahmad Burhan
25 April 2022, 10:59
instagram, facebook, google, youtube, tiktok, twitter, eropa,
Katadata
Ilustrasi media sosial

"Denda ini akan memberikan efek praktis pada prinsip bahwa apa yang ilegal secara offline, harus ilegal secara online. Semakin besar ukurannya, semakin besar tanggung jawab platform online," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, dikutip dari The Verge, Minggu (24/4).

Sejumlah perusahaan teknologi global mengatakan akan mendukung tujuan Uni Eropa itu. Namun, mereka berharap segera mengetahui detail regulasi tersebut.

"Ketika UU tersebut diselesaikan dan diterapkan, detailnya akan menjadi penting," kata juru bicara Google dikutip dari CNET.

Twitter berharap untuk meninjau DSA secara rinci dan bekerja sama dengan Uni Eropa. "Kami mendukung regulasi cerdas dan berpikiran maju yang menyeimbangkan kebutuhan untuk mengatasi bahaya online," kata juru bicara Twitter.

TikTok pun mengatakan mendukung tujuan Uni Eropa untuk menyelaraskan pendekatan terhadap masalah konten online. "Kami menyambut fokus DSA pada transparansi sebagai sarana untuk menunjukkan akuntabilitas," kata juru bicara TikTok.

Sedangkan negara dengan jumlah pengguna TikTok terbanyak per 2021 yakni:

DSA adalah salah satu dari dua pilar perombakan regulasi teknologi besar-besaran yang dibentuk Uni Eropa. Regulasi ini mulai dibahas pada Desember 2020. 

Selain DSA, Uni Eropa membuat aturan Digital Markets Act. Ini dirancang untuk mengatasi masalah seperti perilaku antipersaingan. Selain itu, Eropa mengatur data pribadi pengguna melalui General Data Protection Regulation (GDPR).

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...